Dark/Light Mode

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Mayoritas Kasus BA.4 Dan BA.5 Memang Ringan, Tapi Yang Tertular, Tetap Harus Isolasi

Rabu, 6 Juli 2022 08:21 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Masker Di Luar Ruangan

Prof. Tjandra menegaskan, secara umum, penggunaan masker di luar ruangan lebih baik tetap dilakukan. Setidaknya,  pada mereka yang masuk dalam dua kelompok risiko.

Pertama, mereka yang berisiko tinggi untuk tertular dan sakit seperti para lanjut usia (lansia). Untuk batasan lansia, ada yang mengatakan di atas 60 tahun, di atas 65 tahun, atau di atas 70 tahun.

Orang dengan komorbid dan orang dengan gangguan imunologik tertentu (immunocompromised) juga masuk ke dalam kelompok ini. 

Kedua, orang yang memiliki risiko keadaan. Seperti menghadapi kerumunan orang yang banyak, dan bertemu dengan orang bergejala. Baik di RS, fasilitas pelayanan kesehatan, dan sebagainya.

Baca juga : Jangan Sepelekan Monkeypox, Virusnya Sudah Bermutasi, Lebih Gampang Menular

Vaksinasi Covid

Berita RM.id 4 Juli juga menyebutkan, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk kembali menggencarkan vaksinasi, sebagai bagian upaya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan Our World in Data 4 Juli 2022, cakupan vaksinasi lengkap di Indonesia per 15 Juni 2022, baru mencapai 60,9 persen. Ini artinya, lebih dari sepertiga penduduk kita belum divaksinasi lengkap.

"Padahal kita tahu, vaksinasi baru dinyatakan lengkap kalau sudah diberikan, setidaknya dua kali. Kalau baru satu kali, proteksinya belum terbentuk dengan baik. Karena itu, orang dengan kategori ini lebih baik tetap menggunakan masker. Sekalipun di luar ruangan," terang Prof. Tjandra.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan per 5 Juli 2022 menunjukkan, cakupan vaksinasi dosis 3 (booster) baru mencapai 24,58 persen. Bisa diartikan, sekitar tiga perempat penduduk kita belum mendapatkan vaksin booster.

Baca juga : Kasus Kematian Akibat BA.4 Dan BA.5 Memang Cuma 1/10 Dibanding Omicron Awal, Tapi Tetep Kudu Hati-hati

"Kita tahu, booster diperlukan untuk perlindungan optimal karena setidaknya dua hal. Pertama, karena imunitas akibat vaksin akan turun dalam beberapa bulan. Kedua, BA.4 dan BA.5 ini memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menjebol imunitas. Jadi, di-booster jauh lebih baik," bebernya. 

Dalam rangka mendukung peningkatan cakupan vaksinasi booster, Kementerian Perhubungan kini tengah menggodok kesiapan aturan untuk memberlakukan vaksinasi booster, sebagai syarat perjalanan. Sesuai arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/7).

Tetap Harus Isolasi

Prof. Tjandra mengingatkan, ada tiga hal yang harus dipahami maayarakat terkait Omicron BA.4 dan BA.5 yang sebagian besar kasusnya tergolong ringan.

"Pertama, pada kelompok rentan dan risiko tinggi, BA.4 dan BA.5 tetap dapat memunculkan gejala parah. Bahkan, dapat berakibat pada kematian," paparnya.

Baca juga : One Health Dari Jakarta Ke New York

Kedua, kita juga tidak dapat mengatakan angka kematian masih sangat kecil. Karena satu nyawa yang hilang, tidak akan terganti oleh apa pun juga.

Ketiga, kalau toh kasusnya ringan saja, yang tertular tetap harus isolasi selama beberapa hari, tidak beraktivitas. Bahkan mungkin, tidak dapat menghadiri acara wisuda diri sendiri. 

Malah, kalau yang harus isolasi adalah calon pengantin atau walinya, maka acara pernikahan bisa tertunda dengan segala akibatnya. Selain itu, masih banyak lagi contoh keseharian lainnya.

"Artinya, marilah kita berupaya maksimal agar tidak tertular Covid-19. Lakukan protokol kesehatan dengan tepat. Lengkapi imunisasi dengan maksimal. Semoga, peningkatan kasus Covid-19 sekarang ini dapat ditangani dengan baik. Serta tidak membawa dampak yang terlalu memberatkan," pungkasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.