Dark/Light Mode

Ini Catatan Komisi VIII DPR Soal Penyelenggaraan Haji 2022

Rabu, 13 Juli 2022 19:42 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. (Foto : ist)
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2022 secara umum berjalan dengan lancar.

Namun Ace yang juga ketua Panja Haji ini memberikan beberapa catatan penting yang dirasakan jemaah demi perbaikan haji di tahun berikutnya.  

Pertama, pelayanan Armuzna masih belum sesuai dengan yang dijanjikan. Biaya Armuzna yang pada tahun-tahun sebelumnya sebesar pada kisaran 1500 SAR, tahun ini mengalami kenaikan menjadi 5.531 SAR tak sebanding dengan pelayanan yang dirasakan para jamaah.

Baca juga : Geliatkan Semangat Nasionalisme, IndiHome Dukung Penyelenggaraan FIBA Asia Cup 2022

"Pelayanan jamaah sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Tambahan terakhir untuk biaya Armuzna yang kami setujui sebesar Rp 1,5 Triliun," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/7). 

Layanan yang dimaksud, antara lain, layanan tenda dan kapasitasnya, jumlah toilet Perempuan yang lebih sedikit dibanding dengan toilet laki-laki padahal jumlah jemaah Perempuan lebih banyak, dan mesin pendingin. 

Kedua, jarak tenda di Mina dengan jamarah masih jauh hingga 7 KM sehingga menguras stamina jamaah. Seharusnya dengan kapasitas terbatas, penempatan jamaah bisa diberikan pada jarak yang lebih dekat, tidak seperti kondisi haji sebelumnya. "Banyak jamaah yang kena dehidrasi dan kelelahan," jelasnya. 

Baca juga : Sandi Dan Luhut Cek Kesiapan Penyelenggaraan G20 Di Bali

Ketiga, dari segi kesehatan, beberapa tempat layanan kesehatan ditemukan masih adanya rekam medis jamaah yang tidak terupdate. Sehingga treatment tenaga kesehatan dalam melayani jamaah masih menggunakan rekam medis tahun 2020.

Ini Tentu berpengaruh terhadap layanan kesehatan jamaah. Secara Umum, pelayanan kesehatan Sudah baik walaupun pengadaan obat harus diperbanyak sesuai dengan penyakit yang pada umumnya dirasakan jamaah seperti batuk, pilek dan sesak nafas. 

Keempat, perlu ditingkatkan pelayanan manasik haji para jamaah. Banyak jamaah yang tidak tergabung dalam kelompok bersama Ibadah Haji (KBIH) tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjalankan manasiknya. Hal ini perlu difasilitasi Kementerian Agama. 

Baca juga : ACT Stop Penerimaan Donasi

"Hal-hal yang lain yang teknis seperti koper jamaah yang disediakan maskapai penerbangan yang cepat sobek dan rusak. Ini perlu perhatian pihak yang berwenang," tegas Ace. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.