Dark/Light Mode

Disindir Hasto Karena `Caplok` Ganjar

NasDem Nggak Ngambek

Selasa, 19 Juli 2022 07:30 WIB
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya. (Foto: Istimewa).
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Kata dia, urusan capres itu kewenangan penuh dariKetum PDIP Megawati Soekarnoputri. Di internal PDIP, kata dia, banyak tokoh yang dianggap pantas sebagai The Next Jokowi.

Hasto juga membeberian kriteria capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024. Salah satunya, tokoh yang pernah berkeliling ke seluruh Indonesia. Ini penting karena dengan begitu bisa mengenal rakyatnya.

Usai menyebut kriteria capres PDIP, Hasto lantas membuat pernyataan yang dianggap menyindir NasDem. Kata dia, saat ini ada parpol yang elektabilitasnya sedang turun, lalu mencoba mendongkrak kembali elektabilitasnya dengan mencapreskan kader lain.

Baca juga : NasDem Dorong Saan Ke Pilkada

“Bukan hanya mencapreskan kader lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik,” ledek Hasto.

Hasto memang tidak menyebut partai yang dimaksud. Namun, publik sepertinya paham sindiran itu diarahkan ke NasDem. Karena pada Rakernas lalu, NasDem mengumumkan tiga mana yang akan dicapreskan di Pilpres 2024. Yakni, Gubernur DKI Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo.

Sementara itu, pakar komunikasi politik, Lely Arrianie coba menganalisa aksi saling sindir antara PDIP dan NasDem. Menurutnya, komunikasi antar partai memang kerap pasang surut. Dalam hal ini, ia melihat kedua partai sama-sama ingin menaikkan posisi tawar masing-masing.

Baca juga : Ngobral Rayuan Demi Dongkrak Pamor Diri

Padahal, perkara calon presiden ini bisa dibicarakan baik-baik di panggung belakang. Tanpa ujuk-ujuk langsung mengumumkan. “Kan pak Surya sebetulnya selama ini punya hubungan yang baik dengan bu Mega. Kan bisa disampaikan, wah ini kadernya PDIP hebat-hebat banget ya. Itu bisa disampaikan di panggung belakang,” kata Lely, saat dikontak, tadi malam.

Ia tidak menampik, memang ada potensi keuntungan yang bisa dipetik NasDem dengan mengusung calon dengan elektabilitas tinggi seperti Ganjar. Yakni, efek ekor jasnya.

“Efek ekor jas akan kelihatan nanti, tingkat elektoralnya akan bergerak ke mana. Lalu, bisa saja di tengah jalan ada dramatisme politik tiba-tiba muncul, seperti kisah pak SBY dengan pak Taufik Kiemas dulu,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.