Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
JK: Komunitas Masjid ASEAN Bisa Jadi Wadah Untuk Atasi Radikalisme
Rabu, 20 Juli 2022 16:23 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DPP DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengajak seluruh umat Islam di kawasan ASEAN untuk terus menjaga ukhuwah (persaudaraan) dan kebersamaan dalam konsep berbangsa dan bernegara melalui masjid. Ajakan itu disampaikan Wapres ke-10 dan ke-12 RI ini saat memberi kata sambutan dalam Konferensi Internasional Komunitas Masjid ASEAN Tahun 2022, di Gedung DMI, Jalan Matraman, Jakarta Timur, Rabu (20/7).
Kegiatan tersebut diikuti sejumlah negara di ASEAN. Indonesia dan Malaysia hadir secara offline. Sementara Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, Timor Leste, Singapura, dan Kamboja hadir secara online.
Berita Terkait : BI: Pembayaran Lintas Batas Masih Terkendala, CBDC Bisa Jadi Solusi
JK menegaskan, masjid memiliki peranan sangat penting dalam membangun umat. Pertemuan komunitas masjid ASEAN tersebut menjadi pintu untuk menjaga kebersamaan dan ukhuwah wasathiyah (persaudaraan sesama warga negara) antar umat Islam di negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"Penduduk ASEAN sekitar 660 juta jiwa. Islam hampir 200 juta dan penduduk Muslim di Asean itu terbesar di Asia, ada 41 persen. Dengan jumlah tersebut itu, penting untuk menjaga ukhuwah secara bersama-sama melalui masjid," kata JK.
Berita Terkait : Kepala BNPT: Soft Opening KTN Garut Bukti Negara Hadir Lawan Radikalisme Terorisme
Dia memaparkan, jumlah masjid di ASEAN diperkirakan mencapai 900 ribu. Jika dipersentasekan secara rata-rata, setiap 300 orang itu bisa ditampung dalam satu masjid. "Jadi, sangat besar populasinya," tambahnya.
Dengan kekuatan tersebut, masjid butuh penguatan secara longgar dan tidak terikat pada kepengurusan pusat, melainkan komunitas. Yang penting, mengedepankan kebersamaan untuk saling berukhuwah. JK berpendapat, kebersamaan di masjid bisa menjadi jalan bagi umat Islam di ASEAN untuk mengatasi tuduhan adanya Islam radikal. "Melalui kekuatan masjid, kita bisa redam dan masyarakat bisa kita arahkan lebih moderat," tambahnya.
Berita Terkait : Awas, GP Inggris Jadi Sasaran Unjuk Rasa
Tak hanya itu, kekuatan umat Islam melalui masjid juga bisa menjadi jalan untuk membantu masyarakat Islam yang berada di negara-negara yang Islamnya minoritas atau lebih kecil. Bantuan itu, kata JK, bisa dilakukan dengan banyak cara, guna menguatkan komunitas masjid ASEAN dalam upaya membangun umat di kawasan ASEAN.
"Mungkin di Filipina butuh khatib yang baik, atau di Thailand, Kamboja. Maka, mereka bisa belajar ke Indonesia dan Malaysia. Kita buatkan lembaga pendidikannya soal itu," ucapnya.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya