Dark/Light Mode

Vaksinasi Dosis Keempat Tunggu Arahan Presiden

Rabu, 27 Juli 2022 07:35 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Setkab)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Setkab)

 Sebelumnya 
Dia mengatakan, saat terserang Covid-19, orang yang belum mendapat vaksinasi maka 30 kali lebih berisiko menjalani perawatan.

Orang yang baru satu kali vaksin sekitar 20 kali lipat risiko masuk rumah sakit. Orang yang divaksin dua kali, dia 10 kali lipat dari yang sudah booster (dapat vaksinasi penguat).

Budi mempertanyakan alasan masyarakat masih ada yang ragu dengan vaksin. Padahal sudah banyak bukti vaksinasi ini aman.

Baca juga : Ulama Dan Cendekiawan Muslim Jateng Kompak Dukung Ganjar Pranowo Presiden 2024

“Jadi kalau menurut saya, kenapa sih nggak ambil booster (vaksinasi penguat), ini gratis,” seloroh Budi.

Hingga kini, laju vaksinasi di tahap satu masih 97 persen, tahap dua 81 persen, dan tahap ketiga 26,25 persen.

Artinya, semua tahap vaksinasi Covid-19 tidak ada yang mencapai 100 persen. Budi mengatakan, berbagai negara juga tidak ada yang mencapai hingga 100 persen.

Baca juga : Sore Ini, Singo Edan Ngalap Berkah Piala Presiden

“Jadi, kalau ditanya kapan capai 100 persen, saya minta maaf, nggak mungkin sampai karena seluruh dunia nggak ada yang mencapai 100 persen vaksinasinya,” katanya.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, perkembangan mutasi virus Corona da­pat menurunkan efikasi vaksin. Karena itu, vaksin dosis ketiga perlu disempurnakan dengan booster lanjutan.

“Suntikan untuk dosis keempat harus terlebih dulu diberikan kepada kelompok masyarakat berisiko tinggi,” saran Dicky.

Baca juga : Senayan Tunggu Hasil Riset

Mereka yang berisiko tinggi, mencakup orang lanjut usia, memiliki komorbid, serta petugas pelayanan publik, terutama lansia.

Data menunjukkan bahwa pemberian keempat ini khususnya pada kelompok rawan, lansia, komorbid itu memberikan proteksi perlindungan 64 persen dari potensi masuk rumah sakit. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.