Dark/Light Mode

Cek Rekaman 20 CCTV

Komnas HAM Sebut Brigadir J Masih Hidup Saat Tiba Di Duren Tiga, Sempat Tes PCR

Rabu, 27 Juli 2022 21:35 WIB
Brigadir J. (Foto: Ist)
Brigadir J. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Proses pendalaman tersebut, kata Anam, dilakukan di antaranya dengan hasil cell dump yang ditunjukkan Puslabfor Polri dalam agenda permintaan keterangan di Kantor Komnas HAM, hari ini. "Jadi di seputaran Duren Tiga dan lain sebagainya, itu dicek," bebernya.

Anam menjelaskan, hasil cell dump tersebut bukan berbentuk percakapan melainkan seperti jejaring komunikasi antara satu nomor ponsel dengan nomor ponsel lainnya di suatu area.

Ia mengatakan data tersebut penting di antaranya untuk melengkapi keterangan-keterangan terkait alibi pihak-pihak terkait dengan tewasnya Brigadir J. "Cell dump secara sederhana untuk melihat HP siapa saja yang ada di situ," bebernya.

Baca juga : Komnas HAM: Berdasarkan Lukanya, Brigadir J Diduga Ditembak Dari Jarak Berbeda-beda

Permintaan keterangan siber dan digital forensik, akan kembali dilanjutkan Komnas HAM pekan depan. Sebab, ada beberapa penggalian informasi yang membutuhkan dukungan teknologi. "Tinggal sekitar 20 persen lagi yang kami butuhkan untuk perkuat terangnya peristiwa," tandasnya.

Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan dugaan bahwa Brigadir J tewas saat perjalanan Magelang ke Jakarta terpatahkan.

Sebab, ada momen canda tawa antar ajudan atau aide-de-camp (ADC) Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy yang membuat isu itu patah.

Baca juga : Temui Ganjar, Komnas HAM Minta Masalah Wadas Diselesaikan Dengan Humanis

"Forum tertawa-tawa itu, forum antara ADC ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Selatan, Rabu (27/7).

Dia mengungkapkan, Brigadir J juga ada di sana. Oleh sebab itu, menurutnya dugaan Brigadir J tewas saat perjalanan Magelang-Jakarta itu keliru. 

"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah, itu salah," ungkapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.