Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RSUD Berubah Nama Jadi Rumah Sehat
Yang Penting Pelayanannya Semakin Baik, Baru Keren...
Jumat, 5 Agustus 2022 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Netizen beranggapan, yang penting kualitasnya harus lebih bagus.
Anies Baswedan menjelaskan, tujuan pergantian nama tersebut untuk mengubah pola pikir warga tentang rumah sakit. Dengan penggantian itu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat sakit saja, melainkan ketika dalam kondisi sehat juga.
“Selama ini rumah sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga datang karena sakit, untuk sembuh itu harus sakit dulu,” kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).
Dengan nama baru ini, Anies mengatakan, ada peran lain yang dijalankan rumah sakit. Yakni, aspek promotif dan preventif. Dengan demikian, rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit, sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya.
Baca juga : Penamaan Rumah Sehat Membingungkan Masyarakat
“Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
Anies mengatakan, perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat akan diberlakukan di 31 rumah sakit milik Pemerintah yang ada di DKI Jakarta. Sedangkan untuk rumah sakit swasta yang ada di Ibu Kota, belum direncanakan.
“Untuk penggunaan istilah Rumah Sehat untuk Jakarta di rumah sakit swasta akan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ujarnya.
Lebih lanjut, Anies mengatakan, penggantian nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta telah dibahas sejak 2019. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penggantian nama pada 2020.
Baca juga : Donald Trump Dan Melania Hadiri Pemakaman Ivana Trump Di New York
“Lalu muncul pandemi (Covid-19), sehingga ini (penggantian nama) terhenti. Baru kami aktifkan lagi setelah suasananya lebih memungkinkan,” jelas mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Menurut @Joko_Santoso, tidak penting ganti nama rumah sakit menjadi rumah sehat. Yang penting, kualitas rumah sakit di Jakarta harus diperbaiki.
“Yang penting bukan namanya, tapi pelayanan tambah baik, kalau perlu gratis. Itu baru keren dan berguna,” sambung @Adri_Denso.
Akun @Sitanggang_8832 mengatakan, istilah rumah sakit menjadi rumah sehat akan mengacaukan Bahasa Indonesia. Kata dia, yang perlu diubah adalah mutu pelayanan rumah sakit yang ditingkatkan. “Bukan cari sensasi,” ujarnya.
Baca juga : CDRB Bank Tanzania Studi Banding Pembiayaan Ultra Mikro Ke PNM
Menurut @Irsan_Oli, penggantian nama rumah sakit menjadi rumah sehat hanya buang-buang waktu dan buang duit.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya