Dark/Light Mode

KPK Harap TGPF Bentukan Kapolri Umumkan Informasi Komprehensif Soal Kasus Novel

Selasa, 16 Juli 2019 19:46 WIB
Wakil Ketua KPK Laode M.Syarif (kiri) saat memberikan penjelasan pada wartawan di gedung KPK, Selasa (16/7). (Foto: Tedy O.Kroen/Rakyat Merdeka).
Wakil Ketua KPK Laode M.Syarif (kiri) saat memberikan penjelasan pada wartawan di gedung KPK, Selasa (16/7). (Foto: Tedy O.Kroen/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rabu (17/7) besok tim gabungan pencari fakta (TGPF) bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bakal mengumumkan hasil penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif berharap, tim itu mengumumkan informasi yang komprehensif.

"Kita berharap besok itu ada informasi yang lebih komprehensif tentang itu," kata Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/7).

Syarif mengaku bersyukur bila pada konpers besok, tim gabungan bentukan Tito dan Polri dapat mengungkap siapa pelaku dibalik penyerangan terhadap rekannya di KPK. Sampai saat ini, pihak KPK belum menerima laporan hasil penyelidikan tersebut.

Baca juga : Panglima TNI dan Kapolri Kunjungi Korban Banjir Konawe Utara

"Kami akan bersyukur kalau sudah ada di identifikasi siapa pelakunya. Laporan akhir kami terima," harapnya.

Terpisah, Wadah Pegawai (WP) KPK mendesak tim gabungan tidak hanya mengumumkan rekomendasi, tetapi juga mengumumkan nama pelaku penyerangan Novel pada konferensi pers Rabu (17/7) besok.

"Tim gabungan ini kan terdiri dari tim pakar dan juga tim kepolisian, sehingga saya pikir jika besok sudah disebut nama pelakunya," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (16/7).

Dengan disebut nama pelakunya, lanjut Yudi, polisi dapat bergerak cepat untuk menangkap dan mengadili, baik itu pelaku lapangan maupun aktor intelektual. Menurut dia masyarakat sangat menanti nama pelaku penyarangan Novel.

Baca juga : Program Kementan Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga Pangan

"Seperti saya sampaikan bahwa terungkapnya pelakunya bang Novel tentu akan menjadi terbukanya Kotak Pandora terhadap pelaku pelaku teror yang lainnya," imbuhnya.

Menurut Yudi jika tidak ada pengumuman nama penyerang Novel, maka tim bentukan Kapolri itu telah gagal. Jika itu yang terjadi, Yudi menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk TGPF independen yang langsung bertanggung jawab kepada presiden.

Selain itu, Yudi juga meminta kepada kepolisian dan tim pakar untuk memperjelas apa motif politik dibalik penyerangan Novel.

Diketahui tim gabungan bentukan Tito sempat menyebut ada motif politik di balik penyerangan Novel.

Baca juga : BSSN Harus Mampu Tegakkan Kedaulatan Indonesia di Dunia Siber

"Yang artinya bahwa motif politik ini harus diperjelas Siapa yang bermain dalam politik ini jangan sampai nanti ada tuduhan-tuduhan terhadap bang novel. Bang novel adalah korban dan sudah 820 hari lebih Kami mencari siapa pelakunya," ujarnya.

Sekalipun begitu, Yudi meminta agar tidak ada polemik dalam penyampaian hasil temuan tim gabungan selama enam bulan terakhir pada esok hari.

"Kenapa? Karena hal ini akan menjadi absurd terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh tim pencari fakta," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.