Dark/Light Mode

Catatan Prof Tjandra Yoga Aditama

Ini 7 Masalah Kesehatan Di 77 tahun Kemerdekaan RI

Senin, 15 Agustus 2022 22:06 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Tantangan ketiga adalah peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit. Kendati berbagai upaya terus dilakukan, tetapi masalah masih terus dihadapi di lapangan.

Salah satu contohnya adalah berita RM.id pada 9 Agustus 2022 yang berjudul "Jokowi: Saya Paling Sedih, Kalau Ada Warga RI Berobat Ke Luar Negeri'.

Dalam berita itu disebutkan bahwa uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp 110 triliun setiap tahunnya.

Untuk ini setidaknya ada tiga hal yang perlu dibenahi, pertama tentang aturan, termasuk perpajakan alat kesehatan. Kedua, sarana dan prasarana. Dan ketiga, tentang ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan yang bermutu.

Baca juga : Antisipatif Dan Kehati-hatian Di Tengah Ketidakpastian Global

Tantangan berikutnya, keempat adalah advokasi dan koordinasi, khususnya karena masalah kesehatan tidak akan diselesaikan hanya oleh sektor kesehatan semata.

Salah satu contoh konkretnya adalah penerapan pendekatan "One Health' yang istilah Indonesianya adalah "Kesehatan, satu bersama".

Ini adalah pendekatan kolaboratif dalam pelayanan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan yang dilaksanakan secara terpadu lintas sektor dan tentu juga bersama masyarakat.

Pendekatan ini meliputi penanganan penyakit zoonosis, infeksi baru dan yang muncul kembali (emerging and reemerging diseases), termasuk pandemi.

Baca juga : Prof. Tjandra: Cacar Monyet Kini Berstatus Darurat Kesehatan Global, Tapi Belum Tentu Jadi Pandemi

Kemudian, area keamanan pangan (food safety), penyakit tropik terabaikan (neglected tropical diseases) dan resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR). Karena luasnya dampak dan cakupan “One Health” maka tepat jika dikatakan “there is no health without one health”.

Kemudian tantangan kelima adalah bagaimana terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memberi prioritas penting bagi kesehatan.

Sebenarnya, Covid-19 membuat masyarakat makin sadar kesehatan. Orang amat memperhatikan cara-cara bagaimana tidak tertular Covid-19.

Surat kabar, misalnya, yang tadinya jarang sekali memuat berita kesehatan di halaman utama maka kini banyak memuat berita Covid-19 di halaman satu. Perhatian penentu kebijakan publik juga amat tinggi terhadap Covid-19 ini.

Baca juga : Inovasi Wolbachia Sukses Turunkan DBD Hingga 77 Persen

Tingginya perhatian pada aspek kesehatan ini perlu terus dipertahankan walaupun nanti Covid-19 sudah terkendali sepenuhnya. Kita semua harus menyadari, "health is not everything, but without health everything is nothing".
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.