Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Eks Menkeu, Bambro:
Ekonomi Merdeka Kalau Tak Bergantung Ke Komoditas
Kamis, 18 Agustus 2022 06:50 WIB
Sebelumnya
Berarti ekonomi kita akan baik-baik saja? Apa ada yang harus kita waspadai?
Kita harus waspada terhadap volatilitas harga komoditas dan lonjakan inflasi harga pangan.
Apa yang harus dilakukan pemerintah menghadapi ancaman itu?
Baca juga : Erick: BUMN, Motor Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembuka Lapangan Kerja
Pemerintah harus memperkuat nilai tambah dan posisi Indonesia di supply chain komoditas unggulan. Juga, melakukan peningkatan produksi dan kelancaran pasokan pangan.
Dengan melihat kondisi ekonomi nasional maupun global, kira-kira ekonomi Indonesia akan tumbuh berapa persen tahun ini?
Prediksi saya, akan berada di rentang 5 persen sampai 5,3 persen.
Baca juga : Genjot Ekonomi Perbatasan, PUPR Bangun 2 Embung di Natuna
Di HUT Kemerdekaan ini, apakah ekonomi kita sudah “merdeka”?
Ekonomi kita bisa dianggap “merdeka” kalau tidak lagi terlalu bergantung pada komoditas, tapi beralih ke produk (komoditas dengan nilai tambah). Mempunyai sektor manufaktur yang dominan dan kompetitif. Mengalami surplus transaksi berjalan. Serta memiliki sistem bantuan sosial tepat sasaran ke rumah tangga yang benar-benar membutuhkan.
Sebelumnya, Bambang juga meminta Indonesia mencontoh Korea Selatan dan Chile yang mulai mengurangi ekspor komoditas. Menurut dia, Korea Selatan bisa keluar dari middle income trap karenatidak pernah tergodan dengan komoditas.
Baca juga : Pemerintah Dukung Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah
Selain Korea Selatan, Bambang juga ingin Indonesia berkaca ke Chile. Menurutnya, Chile berhasil membuat nilai tambah pada sumber daya alam mereka untuk diekspor tidak sebagai bahan mentah. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya