Dark/Light Mode

Terlalu, Cangkul Dan Karet Gelang Saja Impor

Jumat, 26 Agustus 2022 08:05 WIB
Ilustrasi Karet Gelang. (Foto: Shutterstock).
Ilustrasi Karet Gelang. (Foto: Shutterstock).

 Sebelumnya 
Sayangnya, kata @Nurhadiismail13, tetap saja para menteri tersebut melakukan impor. Selain itu, yang dikatakan bodoh tidak juga mempunyai kesadaran. Mereka kerja masih biasa-biasa saja. “Padahal bahan baku (barang impor) ada di dalam negeri,” ujarnya.

Menurut @Lubis_Jhony, selama ini APBN memang digunakan untuk belanja barang impor. Khususnya, baja, peralatan militer, telekomunikasi hingga trafo rak­sasa milik PLN, kabel sutet, kapal tanker, bahan kimia pupuk dan BBM.

“Barang impor lebih berkualitas dan harganya nggak jauh beda dengan produk lokal. Makanya, dorong barang dalam negeri untuk bersaing kualitas dan harga,” saran @Abadi_t.

Baca juga : Babak Pertama, Ginting Sikat Wakil Brazil

Akun @Snowfx mengatakan, selama 8 tahun negara memang impor barang. Dia heran kenapa Presiden Jokowi ngomong bodohnya baru sekarang. “Baru sadar ya? Terus yang 8 tahun mimpin Indonesia siapa,” tanya @Snowfx.

Akun @Sudijono_widjaja mengakui bangsa Indonesia super bodoh. Buktinya, memiliki kemampuan untuk membuat mobil listrik, malah tidak mau bikin. Dan akhirnya, masyarakat terpaksa pakai mobil listrik impor.

“Biar nggak bodoh, Pemerintah im­por minyak bumi dari Rusia karena harganya jauh lebih murah,” ledek @ Pengamat_komen.

Baca juga : Cara SD Laboratorium KKGJ Bangun Semangat Juang Siswanya

Namun, @DenJaka tidak mempermasalahkan dengan barang impor. Mungkin saja mereka yang belanja barang impor, niatnya ingin mensubsidi negara lain.

Menurut @muslimf, idealnya APBN hanya dibelanjakan untuk produk dalam negeri. Khususnya, seluruh BUMN dan anak perusahaan, instansi dan lembaga pusat dan daerah karena terdapat dash­board monitoring penyerapan bulanan dan audit tahunan.

“Barang impor selama ini bisa sangat murah harganya dan kualitasnya bagus,” ujar @Roni_Yohanto. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.