Dark/Light Mode

Warga Mulai Males Sama Muka Lama

Figur Anyar Juga Sulit Cepat Melejit

Minggu, 28 Agustus 2022 07:35 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sedangkan Mahfud, selain akar rumput Nahdliyin, dan sebagai aktivis KAHMI yang berjejaring amat luas, dia juga punya tone positif di persepsi publik dengan upayanya mengawal kasus hukum Ferdy Sambo.

“Nama yang saya sebut, tokoh alternatif, tapi nama lama. Klasternya hanya sebagai Cawapres, bukan alternatif capres. Sehingga poinnya, apakah nama-nama ini bisa mengkapitalisasi bekal yang mereka punya itu,” tuturnya.

Baca juga : Ingin Harga Tiket Pesawat Terjangkau Rakyat, Erick Ngarep PMN Cepat Cair

Sementara itu Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengapresiasi survei yang memunculkan nama tokoh alternatif. Sebab, banyak figur yang tidak punya darah biru parpol, tidak ramai dibicarakan.

“Perlu muncul capres-cawapres alternatif yang layak maju yang bukan elite partai. Survei juga harus merekam suara rakyat yang tidak didengar partai politik,” kata Adi dalam sebuah seminar di PBNU, Jakarta, belum lama ini.

Baca juga : 170 Warga Palestina Terluka, Erdogan Kutuk Israel

Adi memaparkan, memang, party id di Indonesia angkanya rendah. Berdasarkan datanya, 82 persen publik merasa tidak menjadi bagian dari partai politik. Sebaliknya, ormas id ini amat kuat. Salah satunya, 47 persen publik, mengaku sebagai warga Nahdatul Ulama (NU).

Diakuinya, ada logika terbalik antara partai dan konstituen. Nama-nama survei yang memunculkan tokoh alternatif, biasanya bukan kader partai. Pemilih partai tidak otomatis memilih ketua umumnya. “Tetapi, suka nggak suka kita dihadapkan pada situasi rezim politik yang dikuasai partai,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.