Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Kecurigaan Andi Arief

Anies Mau Dijegal Supaya Tidak Dapat Tiket Capres

Senin, 29 Agustus 2022 07:30 WIB
Politisi Demokrat, Andi Arief. (Foto: Antara).
Politisi Demokrat, Andi Arief. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Demokrat, Andi Arief menanggapi pernyataan Presiden Jokowi soal elektabilitas tinggi tidak jaminan bisa nyapres. Andi curiga, pernyataan Kepala Negara itu, sebagai upaya menjegal Anies untuk mendapatkan tiket capres.

Kecurigaan Andi itu menuai pro dan kontra di kalangan warga dunia maya. Kecurigaan Andi itu dituangkannya dalam beberapa cuitan, di akun Twitter miliknya, @Andiarief_, kemarin. Mulanya, Ketua Bappilu Partai Demokrat itu mengatakan bahwa Pilpres 2024 dipastikan tidak adil jika Jokowi ikut campur.

“Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan,” cuit Andi.

Baca juga : Publik Mau Hasilnya Cepat Diungkap, Biar Cepat Beres

Andi menduga Jokowi pasti akan mengatakan bahwa persoalan dukung mendukung satu sosok merupakan haknya. Namun, ia juga mengingatkan agar Jokowi tidak lantas menolak pencalonan Anies.

“Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak,” ujarnya.

Politikus Demokrat itu kemudian menyinggung pernyataan Jokowi yang menyebut belum tentu sosok elektabilitas tinggi bakal dicapreskan partai. Andi mengatakan, yang berhak bilang begitu, adalah pengambil keputusan di partai.

Baca juga : Barca Segera Depak Depay

“Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di Partai,” keluhnya.

Ia lantas menyampaikan bahwa dia mendengar adanya upaya untuk menjegal koalisi yang akan mencalonkan Anies. Hal itu disebutnya agar Anies tidak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres.

“Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. Anies tidak mendapat koalisi,” tukasnya.

Baca juga : Tren Covid-19 Menurun, Wantimpres Minta Masyarakat Tetap Waspada

Benarkah? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, alasan penjegalan secara pragmatis cukup rasional. Mengingat Anies menjadi satu-satunya tokoh nonparpol yang memiliki porsi keterpilihan cukup tinggi, sendiri, tanpa berbagi dengan elektabilitas partai.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.