Dark/Light Mode

Airlangga Hartarto Hadiri Haul Kyahi Ageng Gribig Di Jatinom Klaten

Sabtu, 17 September 2022 18:56 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Haul Kiai Ageng Gribig yang digelar tiap tahun di bulan Safar ini menjadi momentum untuk mengenang sebuah perjuangan ulama besar yang berdakwah dengan penuh kelembutan.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir dalam acara Haul, Dzikir, dan Shalawat Kiai Ageng Gribig yang digelar di Desa Jatinom, Klaten, Kamis (15/9).

Selain Airlangga, acara haul ini juga dihadiri Habib Syech Abdul Qodir Assegaf, KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali) dan Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid.

Baca juga : Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pengamat: Momentum Diplomasi Politik Dan Ekonomi

Menko Airlangga menuturkan, haul Kyahi Ageng Gribig setiap tahun digelar untuk mengenang ulama besar zaman kerajaan Mataram yang juga merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya Majapahit tersebut.

"Kami dan keluarga besar setiap tahun secara rutin mengadakan Haul Kiai Ageng Gribig setiap bulan Safar. Ini adalah pesan dari orang tua dan dari buyut-buyut kami," tutur Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga juga menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenang wali besar dan strategi yang dilakukannya dalam menyebarkan Islam saat itu.

Baca juga : Suharso Monoarfa Tak Hadir Dalam Rapat Yang Berhentikan Dirinya

"Ki Ageng Gribig berdakwah dengan penuh kelembutan, ramah, tegas, namun efektif menyentuh hati masyarakat. Yang tak kalah penting adalah dakwahnya juga menyentuh aspek fundamental sosial ekonomi yakni kebersamaan, pemerataan dan kesejahteraan bersama," ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Kegiatan lainnya adalah pembagian apem yang diperkirakan berjumlah sekitar 5 ton dari sedekah masyarakat. Kue apem ini disebar di lapangan setelah sholat Jumat kemarin. 

Ribuan orang ikut serta dalam tradisi pembagian apem atau dikenal dengan Saparan Apem Yaa Qowiyyu, yang sudah diselenggarakan sejak 403 tahun lalu.

Baca juga : Sebelum Naik Kuda, Banteng Neduh Di Beringin

Tradisi ini merupakan inovasi strategi dakwah unik yang dilakukan Kyahi Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat sembari membaca wirit 'Yaa Qowiyyu'.

Menurut Airlangga, tradisi ini mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman garis perjuangan bagi masyarakat dalam mengemban amanah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.