Dark/Light Mode

NasDem-Demokrat Belum Deal

Duet Anies-AHY Terancam ``Gatot``

Sabtu, 1 Oktober 2022 06:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Dok akun Twitter @AgusYudhoyono)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Dok akun Twitter @AgusYudhoyono)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diimpikan Partai Demokrat, terancam gatot alias gagal total. Pasalnya, NasDem, salah satu calon mitra koalisi Demokrat, belum deal dengan duet tersebut.

Sebenarnya, hubungan NasDem, PKS, dan Demokrat untuk membangun koalisi sudah sangat dekat. Ketiga bos parpol itu sudah beberapa kali bertemu. Bahkan, di beberapa kesempatan, pengurus elite ketiga parpol itu, pamer kedekatan di depan publik dan menyampaikan kemungkinan untuk berkoalisi.

Namun, lamanya waktu pedekate ternyata belum juga membuat ketiga parpol deal deklarasi koalisi. Salah satu penyebabnya adalah belum sepakat dengan pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Untuk capres, ketiga parpol sepakat mengusung Anies. NasDem, PKS, dan Demokrat sudah oke semua. Namun, untuk cawapres, masih terjadi perdebatan.

Baca juga : Anies-AHY Bisa Duet Maut

Partai Demokrat ngebet agar ketua umumnya, AHY, menjadi cawapres. Bahkan, sudah kampanye dan gembar-gembor di mana-mana pasangan Anies-AHY. Namun, NasDem tak setuju. NasDem kabarnya ingin nama lain. Beberapa nama yang masuk bursa cawapres NasDem adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan, ketiga parpol belum mendeklarasikan koalisi karena belum ada kesepakatan siapa pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Ali juga mengindikasikan belum adanya deklarasi koalisi karena belum ada kerja sama dengan Demokrat.

Jika perbedaan ini tak kunjung bisa dipertemukan, bukan tidak mungkin rencana koalisi NasDem, Demokrat, PKS, bakal ambyar. "Jadi, perbedaan itu harus dipertemukan, bukan berarti untuk dipersatukan. Kalau tidak bisa bersatu, ya paling tidak kita memahami kenapa kita berbeda," kata Ali, kemarin.

Baca juga : Demokrat Ingin Selalu Dekat Dengan Rakyat

Menurut Ali, waktu pendaftaran capres masih lama. Ia yakin, waktu yang masih panjang itu bisa digunakan untuk melakukan pertemuan dan menyamakan pandangan.

Soal usulan Demokrat yang ngebet menduetkan Anies-AHY, Ali tak mau banyak berkomentar. Kata dia, NasDem belum punya ikatan kerja sama dengan Demokrat. Jadi, belum bisa mendiskusikan atau menyetujui yang menjadi usulan Demokrat.

Menurut dia, capres-cawapres tidak harus berasal dari kader parpol. Karena ada juga orang profesional atau nonpartai yang punya karakter lebih baik. "NasDem berpandangan, partai sebagai wadah untuk mengatur sirkulasi kekuasaan. Kami ingin berkoalisi dengan partai yang memiliki pandangan yang sama," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.