Dark/Light Mode

Jaksa: Tembakan Terakhir Ferdy Sambo Ke Kepala Akhiri Hidup Brigadir Yosua

Senin, 17 Oktober 2022 11:39 WIB
Sidang pembacaan dakwaan Ferdy Sambo. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)
Sidang pembacaan dakwaan Ferdy Sambo. (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo disebut ikut menembak Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J. Tembakan Sambo ke kepala Yosua, untuk memastikan hidup ajudannya itu berakhir.

Hal tersebut terungkap dalam surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang perdana kasus pembunuhan Brigadir J, Senin (17/10). Peristiwa eksekusi Brigadir J bermula dari perencanaan di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

"Ferdy Sambo mengutarakan niat jahatnya kebada Richard Eliezer 'berani kamu tembak Yosua?'. Atas pertanyaan terdakwa Ferdy Sambo tersebut saksi Richard Eliezer menyatakan kesediaannya 'siap komandan'," seperti dikutip dari surat dakwaan, Senin (17/10).

Mendengar kesiapannya Sambo menyerahkan satu kotak peluru ukutan 9 mm kepada Bharada E. Peluru itu dimasukkan Richard ke dalam senjata Glock 17 dengan nomor seri MPY851 miliknya.

Baca juga : Ferdy Sambo Cs Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir Yoshua

Disebutkan bahwa Sambo mempertimbangkan dengan tenang dan matang segala perbuatan dan akibat yang muncul akibat menghilangkan nyawa Brigadir J.

Sambo meminta Bharada E untuk menembak Brigadir J. Sebab, menurutnya, apabila Sambo yang menembak, maka tidak ada orang yang bisa menjaga Bharada E.

Sambo pun menyampaikan skenario tembak menembak di rumah Duren Tiga. Singkat cerita setelah direncanakan dengan matang Sambo pun menuju rumah Dinas di Duren Tiga.

Di rumah itu sudah ada Brigadir J dan Ricky Rizal. Setelah memasuki rumah, Sambo pun meminta agar Kuat Ma'ruf memanggil Ricky dan Brigadir J. Sembari menunggu kedatangan keduanya, dia meminta Bharada E untuk mengokang senjatanya.

Baca juga : Dipertanyakan, Legalitas DAP Yang Kukuhkan Enembe Kepala Suku Besar Papua

Setelah sampai di ruang tengah, leher Brigadir J dipegang Sambo sambil didorong ke depan agar posisinya berhadapan. Sambo kemudian memerintahkan Yosua untuk jongkok.

Sambil mengangkat kedua tangan tanda menyerah, Brigadir J pun bertanya pada Sambo 'ada apa ini?'. Tak memberi penjelasan, Sambo lantas memerintahkan Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J. Perintahnya jelas, agar Bharada E menembakan pistolnya ke tubuh Brigadir J.

"Woy kau tembak! Kau tembak! Cepat woy kau tembak!" perintah Sambo kepada Bharada E. Setelah mendengar perintah Sambo, Bharada E akhirnya mengeksekusi Brigadir J dengan pikiran tenang dan matang, tanpa keraguan sedikitpun.

Bharada E mengarahkan senjata Glock 17 ke tubuh Brigadir J. Sebanyak tiga atau empat tembakan diarahkan ke tubuh Brigadir J. Akibatnya, tubuh Brigadir J terkapar dan dipenuhi darah.

Baca juga : Anies Resmikan Kampung Gembira Gembrong, Ketua Brigade 08 Kasih Apresiasi

Ferdy Sambo pun menghampiri tubuh Brigadir J yang masih bergerak-gerak kesakitan. Untuk memastikan Brigadir J tak bernyawa lagi, Ferdy Sambo pun menembakan senjata yang dia pegang ke kepala Brigadir J. Sambo mengenakan sarung tangan hitam saat menembakkan senjata itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.