Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diskusi Soal Infrastruktur

Kang Emil Ngomongnya Pedas

Minggu, 23 Oktober 2022 06:50 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan komentar terkait sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat. Dalam sebuah diskusi, pejabat daerah yang biasa disapa Kang Emil itu, menyampaikan kritik pedas pada sejumlah proyek yang dianggapnya gagal. Kritikan Emil ini membuat dunia maya langsung ribut oleh para pendukung dan anti pemerintah.

Dari sekian banyak proyek infrastruktur, Emil menyoroti dua proyek. Pertama, Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan. Kedua, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Bagaimana penilaian Emil pada 2 proyek itu? Untuk LRT Palembang, eks Wali Kota Bandung itu, tak ragu-ragu menilai proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp 9 triliun itu, sebagai proyek gagal.

Baca juga : Krakatau Sarana Infrastruktur Luncurin Digital Control Tower

Kok bisa? Kata dia, pembangunan LRT Palembang sejak awal diambil berdasarkan pada keputusan politik, bukan perencanaan yang matang. Keputusan politik itu terkait hajatan besar Asian Games 2018. Indonesia selaku tuan rumah dalam kompetisi olahraga terbesar di Asia itu, ingin menunjukkan sebagai negara maju.

Palembang sebagai 1 dari 2 lokasi pertandingan Asian Games kemudian membangun LRT. Tujuan utamanya untuk memudahkan mobilitas atlet dari bandara menuju tempat pertandingan. Namun, pembangunan LRT itu, dianggap Emil, tidak memikirkan program jangka panjang setelah Asian Games 2018 berakhir. “Makanya, penumpangnya sepi,” seloroh Emil, dalam acara diskusi Synergy Ngopi dengan Jababeka di President University, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (21/10).

Diketahui, LRT Palembang, yang juga disebut LRT Sumatera Selatan (Sumsel) itu, mulai dibangun pada 2015. LRT ini memiliki panjang 24,5 kilometer (km). Proyek siap beroperasi pada saat Asian Games berlangsung pada Agustus 2018.

Baca juga : APJII Dukung Investasi Infrastruktur Digital Ibu Kota Nusantara

Sekalipun proyek ini diinisiasi Pemerintah Provinsi Sumsel, tapi Pemerintah Pusat ikut andil dengan menugaskan BUMN melalui Peraturan Presiden Nomor 116/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2015. Di dalamnya diatur mengenai penugasan kepada PT Waskita Karya untuk membangun prasarana dan PT Kereta Api Indonesia untuk menyelenggarakan sarana kereta api.

Emil mengaku heran dengan sikap Pemerintah yang ngotot ingin tetap membangun LRT Palembang. Padahal, dari sisi perencanaan penumpang, pemerintah menyadari bahwa proyek ini tidak layak untuk dikembangkan.

“Konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp 9 triliun membuat namanya LRT Palembang. Karena ada, ketika ingin digelar Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring,’ tambahnya.

Baca juga : Polisi Corat-Coret Kantor Polisi, Ada Apa?

Namun, karena sedari awal konsep pembangunannya didasari atas dasar politik, maka sifatnya hanya sementara. “Saya udah bilang itu kita belum butuh, cuma waktu itu kekuatan political kalah. Semua kalah sama event namanya Asian Games. Rp 9 triliun lho,” singgung Emil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.