Dark/Light Mode

Diskusi Soal Infrastruktur

Kang Emil Ngomongnya Pedas

Minggu, 23 Oktober 2022 06:50 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Berkaca pada LRT Palembang itulah, Emil mengaku ogah terburu-buru memprakarsai permintaan pengembang properti di daerah Cikarang yang ingin moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) ke Jakarta. Dia meminta para pengembang memastikan terlebih dahulu apakah potensi penumpang di sekitar wilayah Timur Jakarta besar atau tidak.

Setelah LRT, kritikan Emil berlanjut ke proyek mercusuar Presiden Jokowi tentang IKN. Kata Emil, IKN terancam sepi apabila pemerintah tidak bisa menarik populasi masuk ke dalam kota. Artinya, percuma kalau hanya mengandalkan pegawai pemerintahan sebagai populasi utamanya. “IKN is a long term (project), sebuah PR besar. Karena gimana attract populasi pindah ke sana it’s a challenge,” imbuhnya.

Baca juga : Krakatau Sarana Infrastruktur Luncurin Digital Control Tower

Dia mengingatkan Pemerintah untuk tidak mengandalkan aparatur sipil negara (ASN) pindah ke IKN. Sebab, ditegaskan Emil, keberadaan ASN tidak mampu membuat IKN menjadi kota yang sukses dan hidup.

Atas kritikannya itu, Emil mengaku sudah menyampaikan langsung pada Jokowi. Suami Atalia Praratya itu, menyarankan pada Jokowi agar IKN jangan hanya fokus pada kawasan pusat pemerintahan saja, tapi juga bisnis dan sektor lainnya.

Baca juga : APJII Dukung Investasi Infrastruktur Digital Ibu Kota Nusantara

“Kalau cuma ngandelin populasi PNS, kotanya akan sepi seperti Canberra dan Brasilia. Nggak usah jauh-jauh deh, Putrajaya Malaysia dulu didesain sangat wah. Namun, saat ini ujungnya mereka hanya jadi kota tujuan commuting dari Kuala Lumpur,” kritiknya.

Di dunia maya, kritikan pedas Emil ini menuai pro kontra dari netizen. Ada yang mendukung, juga ada yang balas mengkritik Emil. Bahkan sampai mengaitkan dengan dinamika politik saat ini. “Anda dukung Anies kan? lalu Anies juga pro transportasi massal, tapi kok Anda bilang proyek transportasi massal gagal?” cecar @wwn45.

Baca juga : Polisi Corat-Coret Kantor Polisi, Ada Apa?

Sedangkan akun @yusufadzhar tidak sepakat dengan pernyataan Emil. “Sekadar mengingatkan, LRT = indikator kemajuan suatu bangsa,” ucap dia. “RK fokus urus Jabar dan Bandung yang macet dan semrawut. Nggak usah sok tahu komentari daerah orang lain. Semua itu butuh waktu dan proses,” timpal @Wignyosembat.

Akun @Omnduut sepakat bilang LRT Palembang belum ideal. Namun, kalau dibilang gagal, dia menilai itu keliru. “Apalagi LRT masih dan saya yakin masih terus berjalan,” cuitnya. “Mengubah mindset untuk menggunakan transportasi publik tidak semudah berkata-kata, apalagi dibilang gagal,” kata @Theresi30217158. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.