Dark/Light Mode

Heboh Gagal Ginjal, Erick Ingatkan BUMN Farmasi

Utamakan Keselamatan Jangan Pikir Keuntungan

Minggu, 23 Oktober 2022 08:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Jika Erick fokus di BUMN, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberi peringatan kepada BPOM agar lebih selektif memberikan izin edar obat. Ia mengimbau obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut itu, tidak diedarkan.

“Saya tekankan lagi, langkah penarikan obat yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal itu supaya betul-betul diteliti. Di pasar itu, jangan sampai ada obat-obat yang beredar,” pinta Ma’ruf.

Pengawasan penarikan obat-obatan, juga harus dilakukan di tempat selain apotek. Karena, tidak menutup kemungkinan, ada penjualan obat sirup di tempat lain.

Baca juga : Erick Perintahkan BUMN Dan RS Cek Obat-obatan

Menko PMK Muhadjir Effendy bahkan sudah meminta Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami ada atau tidaknya unsur pidana di balik fenomena ini. Pengusutan oleh kepolisian menjadi penting. Karena bahan baku berbahaya itu berasal dari luar negeri. Justru negara pengekspornya, tidak ada kasus gagal ginjal akut.

Muhadjir meminta seluruh pihak menelisik mulai hulu hingga hilir. Kemudian segera diusut, apabila ditemukan unsur pidana, tindak tegas.

Manager Corporate Secretary Indofarma Hilda Yani memastikan, pihaknya segera melakukan apa yang diperintahkan Erick. Instrumennya melalui pengawasan keamanan obat, menelusuri pengujian sampel terhadap produk yang telah dikeluarkan.

Baca juga : Mentan Pastikan Kebutuhan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikan mengungkap hasil penelusuran cemaran EG dan DEG di obat sirup. Setelah dianalisis, 7 dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM positif memiliki cemaran zat atau senyawa berbahaya yang ditemukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus yang terjadi di Gambia.

Lebih dari 50 persen kasus kematian disebabkan senyawa kimia. Teknisnya, jika dietilen glikol masuk dalam ginjal, zat itu dapat berubah menjadi asam oksalat, yakni menjadi kristal-kristal tajam yang dapat merusak ginjal para balita. Karena itu, langkah konservatif yang diambil Kementerian Kesehatan adalah melarang penjualan obat-obat yang mungkin tercemar DEG dan EG untuk menghindari risiko kasus kematian terus bertambah.

BPOM juga sudah merilis 5 produk yang dilarang dan ditarik peredarannya. Pertama, Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex. Kedua, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama. Ketiga, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries. Keempat, Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries. Kelima, Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries.

Baca juga : Erick: Transformasi Sepak Bola Jangan Setengah-Setengah

Berdasarkan standar baku nasional, ambang batas aman yang ditoleransi terkait cemaran EG maupun DEG adalah 0,5 mg per kg berat badan per hari. Namun, tingkat cemaran 5 obat tersebut melebihi ambang batas aman yang ditetapkan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.