Dark/Light Mode

Bawa Pistol Tanpa Peluru, Dapat Wangsit Masuk Surga

Perempuan Penodong Paspampres Normal Apa Abnormal

Kamis, 27 Oktober 2022 06:50 WIB
wanita bercadar terobos istana merdeka. (Foto: Twitter @jsdeyz).
wanita bercadar terobos istana merdeka. (Foto: Twitter @jsdeyz).

RM.id  Rakyat Merdeka - Identitas perempuan yang melakukan aksi mencurigakan di dekat Istana Merdeka pada Selasa lalu, akhirnya terungkap. Perempuan yang membawa senjata api jenis FN dan sempat menodongkan senjatanya ke anggota Paspampres yang sedang berjaga itu bernama Siti Elina alias SE. Kepada polisi, Siti mengaku melakukan aksinya karena mendapat wangsit masuk surga. Duh, ini perempuan normal apa abnormal ya?

Setelah melakukan pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan SE sebagai tersangka kepemilikan senjata api dengan ancaman seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun. Dari si tersangka, Polisi menyita tas, kitab suci, ponsel, dompet beserta uang tunai, tiga buah senjata api, 1 pisau berbentuk pistol, tiga buah buku, dan peluru senapan angin.

Kepala Bagian Bantuan Operasional Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin mengatakan, motif SE melakukan aksinya karena mengaku pernah mendapatkan wangsit dan mimpi masuk surga atau neraka, sehingga nekat berusaha menerobos Istana. “Yang bersangkutan seperti mendapat mimpi-mimpi atau wangsit-wangsit. Bermimpi masuk surga, masuk neraka,” kata Aswin, di Polda Metro Jaya, kemarin.

Baca juga : Polisi Tetapkan Perempuan Penodong Pistol Ke Paspampres Sebagai Tersangka

Karena wangsit ini, SE merasa, mesti menegakkan ajaran yang dia anggap benar. Meski begitu, Aswin mengatakan pihaknya akan terus mendalami motif SE.

Untuk sementara, polisi belum menemukan keterkaitan dengan kelompok

teroris. Namun, dari hasil analisis ditemukan SE mengikuti akun medsos eks HTI dan Negara Islam Indonesia (NII).

Baca juga : BNI Kelola Penyaluran Gaji Karyawan Pelindo Terminal Petikemas

Dari hasil pengembangan, Densus 88 juga menemukan dua orang lain yang tergabung dalam kelompok NII Jakarta, yakni BU dan JM. BU dan JM itu sudah berbaiat kepada NII. BU adalah suaminya, yang dicurigai menduduki posisi struktur jabatan pembantu atau pendamping Bendahara NII Jakarta Utara, sedangkan JM adalah guru yang mengajarkan atau mendoktrin tersangka. “Densus 88 akan terlibat dalam penanganan perkara ini untuk menelusuri kelompok teror mana yang terkait dengan yang bersangkutan,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang mendalami kejiwaan SE. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, pendalaman ini dilakukan untuk memahami motif SE. Menurut dia, jika SE berniat melakukan penyerangan di sekitar Istana Negara, ia tentu saja membawa pistol yang berisi peluru, bukan pistol tanpa peluru.

“Ini perlu dibantu dengan kaitan pemeriksaan psikologi dan faktor kejiwaan juga penting. Kalau dia berniat menyakiti, enggak mungkin pakai senjata tanpa peluru. Ini ada keterpengaruhan cara berpikir,” kata Boy, kepada wartawan di Gedung Sarinah, Jakarta, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.