Dark/Light Mode

Abaikan Aspirasi Akar Rumput, PPP Bisa Jadi Partai Gurem Lho

Senin, 7 November 2022 09:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat dikalungi sorban oleh Ketua Majelis Syariah DPW PPP DKI Munawir Aseli di salah satu hotel di Jakarta Barat, Minggu (25/9/2022) malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat dikalungi sorban oleh Ketua Majelis Syariah DPW PPP DKI Munawir Aseli di salah satu hotel di Jakarta Barat, Minggu (25/9/2022) malam.

 Sebelumnya 
“Siap-siap PPP jadi partai gurem jika mengabaikan mayoritas keinginan kader soal capres,” tandas @subur0204.

Akun @Ariiq3963 mengingatkan PPP agar tidak sembrono memilih capres. Bahkan, PPP lebih aman mencalonkan Anies Baswedan agar partai tetap masuk Senayan. “Percaya deh,” kata dia, menyakinkan.

Senada dilontarkan @rochdiyan. Kata dia, kalau PPP masih mau ada di Senayan (DPR), suka tidak suka harus dukung Anies Baswedan. Soalnya, konstituen partai berlambang Kabah ini lebih dekat kepada Anies Baswedan, ketimbang nama bacapres lainnya.

Baca juga : Jadi Kanal Aspirasi, Grace PSI: Musra Jalan Demokrasi Rakyat

Akun @Andihilman18 mengatakan, dukungan buat capres Anies Baswedan tidak perlu tampilan fisik, tapi fakta. Sebab, para petinggi partai politik yang berdasi hanya seremoni belaka demi kepentingan mereka. “Jadi, Anies butuh suara bukan dandanan,” kata dia.

Akun @Jeffrytanjung menegaskan, setiap orang bebas menentukan pilihan pemimpinnya. Hanya saja, bila ada ultimatum sanksi dari DPP PPP, hal itu bentuk pemaksaan.

“Setiap orang punya pilihan masing-masing. Biasanya, pertama ditentukan berdasarkan kedekatan dulu seperti pertemanan, keyakinan, hobi, baru setelah itu berdasarkan keilmuannya,” ujar @AdhiZuklkarnaen.

Baca juga : Antisipasi Pohon Tumbang, Pemkot Bandung Pangkas 2.532 Pohon

Sementara, @Harie-Harie tidak setuju bila PPP mendukung Anies Baswedan. Dia mempertanyakan prestasi Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Kita memilih pemimpin yang punya prestasi, bukan yang banyak basa-basi,” kritiknya.

Akun @RidNgemil tidak mau berpihak mendukung Anies maupun Ganjar. Dia bilang, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga santai saja dalam melihat perbedaan pilihan, meskipun dalam satu partai politik sekalipun. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.