Dark/Light Mode

Sebel Ke Rusia

Zelensky Sebut G20 Jadi G19

Rabu, 16 November 2022 08:00 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadir di KTT G20 Bali secara virtual. Dari layar terlihat Zelensky mengenakan kaos berwarna hijau army yang sering dia pakai sehari-hari. (Foto: VincentPiket/@DubesUniEropa).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadir di KTT G20 Bali secara virtual. Dari layar terlihat Zelensky mengenakan kaos berwarna hijau army yang sering dia pakai sehari-hari. (Foto: VincentPiket/@DubesUniEropa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menumpahkan rasa kekesalannya terhadap kebrutalan Rusia terhadap negaranya di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali, kemarin. Saking kesalnya, Zelensky menyebut forum G20 menjadi G19 karena tak mengakui Rusia.

Zelensky hadir di KTT G20 Bali secara virtual. Dari layar terlihat Zelensky mengenakan kaos berwarna hijau army yang sering dia pakai sehari-hari.

Mengawali pidatonya, Zelensky sempat menyapa delegasi yang hadir. Namun, sapaannya tidak lengkap. Karena hanya menyebut 19 negara, bukan 20. Sapaan ini seolah Zelensky sedang meledek Presiden Rusia Vladimir Putin yang tidak hadir di forum internasional tersebut. “G19 yang terhormat,” buka Zelensky dengan berbahasa Ukraina.

Baca juga : Menlu Rusia Sergey Lavrov Sudah Angkat Koper Dari Bali

Sekadar informasi, KTT G20 merupakan pertemuan 20 negara. Sedangkan Ukraina bukan anggota G20. Zelensky hadir di KTT 20 atas undangan Indonesia dengan tujuan mencari jalan damai Rusia dan Ukraina.

Pada forum tersebut, Zelensky menyerang Rusia dan Putin. Menurut dia, yang diinginkan Rusia cuma perang. Padahal berkali-kali dirinya menegaskan perang hanya menyengsarakan rakyat.

Dia berharap melalui forum ini, Rusia bisa melunak dan menghentikan perang. “Rusia harus dihentikan. Ini akan menyelamatkan ribuan nyawa,” ujarnya.

Baca juga : Menlu Rusia Sergey Lavrov Siap Hadiri KTT G20 Bali

Lebih lanjut, Zelensky berterima kasih kepada negara dunia dunia, termasuk China karena menolak menentang penggunaan senjata nuklir. “Saya berterima kasih kepada Anda, G19 yang terhormat, karena telah membuat ini jelas,” sebut dia.

Serangannya juga datang dari Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak. Dia mengutuk, invasi Rusia ke Ukraina di hadapan negara peserta KTT G20 Bali. Menurut dia, negara-negara tidak boleh menyerang tetangga sendiri.

Dia meminta, Moskow untuk segera keluar dari Ukraina, dan mengakhiri perang barbar. “Konflik ini memperburuk tantangan ekonomi global,” cetus Sunak.

Baca juga : The Fed Naik, Rupiah Melesat Pagi Ini

Dia juga mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin yang memilih tak hadir dalam KTT G20. “Mungkin, jika dia hadir, kita bisa menuntaskan masalah,” tukas Sunak.

Bagaimana tanggapan Rusia, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov yang mewakili Putin di G20 mengatakan, syarat yang diajukan Ukraina untuk memulai pembicaraan perdamaian tidak masuk akal. “Semua masalah ada di pihak Ukraina, yang dengan tegas menolak negosiasi dan mengedepankan syarat-syarat yang jelas tidak realistis,” tegas Lavrov.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.