Dark/Light Mode

Bawaslu Jatim Masifkan Sosialisasi Pemilu

Ingat, Politik Identitas Memecah Belah Rakyat

Sabtu, 3 Desember 2022 07:45 WIB
Ketua Bawaslu Provinsi Jatim A Warits. (Foto: Dok. Bawaslu)
Ketua Bawaslu Provinsi Jatim A Warits. (Foto: Dok. Bawaslu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Timur (Jatim) bertekad mewujudkan gelaran Pemilu yang bermartabat dan berkualitas. Karenanya, lembaga pengawas pemilu itu memasifkan sosialisasi bahaya politik identitas.

Ketua Bawaslu Provinsi Jatim A Warits mengatakan, penggu­naan politik identitas pada ge­laran Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilu Presiden (Pilpres), dan Pilkada 2024, berpotensi memecah belah masyarakat dan membuat kisruh penyelenggaraan.

Karenanya, sosialisasi ter­hadap politik indentitas harus dimasifkan, agar gelaran pesta demokrasi 2024 bermartabat dan berkualitas.

“Kami mengajak semua komponen bangsa menjaga kondusivitas pelaksanaan Pemilu 2024. Terlebih, masyarakat Jatim masih kondusif, dan tidak boleh terpecah oleh hadirnya politik identitas,” ujar Warits di Surabaya, Jatim, kemarin.

Baca juga : BPIP Sosialisasikan Nilai Pancasila Lewat Musik Di Universitas Mataram

Dia juga meminta seluruh komponen masyarakat belajar dari sejarah penjajahan yang dialami bangsa Indonesia. Saat itu, perpecahan selalu terjadi di tengah masyarakat, lantaran adanya upaya adu domba dan komitmen yang tidak sejalan.

“Bangsa kita dulu pernah di­jajah oleh Belanda dan Jepang, lama tidak merdeka itu karena apa? Kita susahnya membangun komitmen kebangsaan, untuk sama-sama melawan penjajah,” tegas dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sejarah memberi pelajaran, dengansituasi yang terbelah, kita tidak bisa mencapai tujuan atau cita-cita yang akan diwujudkan oleh suatu bangsa.

Pada gelaran Pemilu men­datang, lanjut dia, pesta demokrasiakan terlaksana dengan sukses, jika dijalankan dengan komitmen berbagai komponen masyarakat.

Baca juga : Bamsoet: MPR Terus Tingkatkan Sosialisasi 4 Pilar Sebagai Vaksinasi Ideologi

“Sumpah pemuda terjadi karena pemuda bersatu, dan me­lepas kepentingan kelompoknya. Logika sederhana saja, pemilu dilahirkan dari sejarah yang panjang dan komitmen yang luar biasa, sehinggaharus dijaga dan dibangun secara bersama,” tegasnya.

Warits menambahkan, Pemilu merupakan pesta milik masyarakat, sehingga tidak boleh terjadi perpecahan lantaran di­lakukannya kegiatan tersebut.

Seluruh komponen masyarakat, baik dari Organisasi Masyarakat (Ormas), Organisasi Profesi, mau­pun yang lainnya, harus merajut persatuan untuk menjalankan cita-cita bangsa melalui Pemilu.

Menurutnya, banyak agama, suku, budaya, dan bahasa, yang sudah disepakati sebagai bagian dari bangsa ini. Itu tidak perlu diotak-atik.

Baca juga : Pemimpin Memberi Contoh Bela Negara

“Jangan sampai, itu men­jadi salah satu pintu masuk kelompok yang tidak bertang­gung jawab, untuk meme­nangkan kepentingan mereka, dan merusak kita yang telah sepakat menjadi satu bangsa,” tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.