Dark/Light Mode

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Kita Mampu Take Off

Jumat, 9 Desember 2022 06:50 WIB
Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana (kanan) saya wawancara khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Sabtu (3/12).. (Foto: SOPHAN WAHYUDI / RM)
Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana (kanan) saya wawancara khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Sabtu (3/12).. (Foto: SOPHAN WAHYUDI / RM)

 Sebelumnya 
“Terutama kredit menengah yang besarnya sampai dengan Rp 2 miliar. Pengadaan alsintan untuk mendorong pasca panen diberikan down payment dibolehkan 10 persen dan bunga 6 persen,” katanya.

Dengan kebijakan tersebut, diharapkan kelompok petani bisa terdorong melakukan korporatisasi, dan terlibat sampai pasca panen. “Saat panen mereka bisa mendapatkan pembiayaan untuk penanaman berikutnya tanpa perlu terjerat pihak ketiga atau rentenir,” tandasnya.

Resep Sukses G20 Bali

Baca juga : Airlangga Hartarto Irit Bicara

Menko Airlangga menceritakan kerja keras di balik kesuksesan G20 Bali. Katanya, itu adalah bukti kepiawaian dan leadership yang hebat dari Presiden Joko Widodo. Salah satu kuncinya, mengatur alur komunikasi.

“Siapa yang ngomong duluan, siapa yang di tengah, siapa yang di belakang sehingga terorkestrasi secara baik,” ungkapnya.

Leaders Declaration di Bali, merupakan upaya keras sejumlah working group kementerian, di antara 20 negara. Selama setahun presidensi Indonesia, dilakukan 440 kali pertemuan. Sebuah usaha luar biasa. Bahkan jumlah meeting-nya lebih banyak dari jumlah hari dalam setahun.

Baca juga : Pengamat: Punya Kapasitas Kepemimpinan, Airlangga Capres Paket Lengkap

Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia juga dinilai negara G20 sebagai terobosan brilian. Indonesia dianggap bisa membuka komunikasi dan berupaya menyelesaikan konflik dengan soft power.

Setelah G20 sukses, apa langkah selanjutnya? Apa saja manfaatnya yang bisa dirasakan masyarakat dari keberhasilan itu? Kata Airlangga, Indonesia telah ditunjuk menjadi pemimpin ASEAN. Dan Amerika Serikat (AS) memimpin APEC. Lalu Jepang memimpin G7. “Dengan kepemimpinan tersebut, kepentingan untuk meraih keberhasilan bersama, menjadi semakin tinggi,” cetusnya.

Diakui Airlangga, merealisasikan apa yang telah dicapai G20 bukan hal yang mudah. Apalagi, statemen yang dilahirkan, sifatnya global. Namun, ada sejumlah komitmen yang dispesialisasikan dan dijalankan. Misalnya, tercantum dalam lampiran 1 dan 2, di sektor kesehatan, digital dan ketahanan pangan.

Baca juga : Lestari Imbau Pemerintah Maksimalkan Bonus Demografi

“Just Energy Transition Partnership (JETP), misalnya, disiagakan dana untuk Indonesia 20 miliar dolar AS,” sebutnya. Ini adalah kesepakatan skema pendanaan transisi energi. Ke depan, perlu didetailkan, skema dan rencana investasinya. Misalnya, pembangkit mana yang akan dipensiunkan dan diganti dengan sumber energi alternatif.

Dari ASEAN zero emission, komunitas yang disponsori oleh Jepang, disediakan 500 juta dolar AS. Kemudian Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) juga mendorong investasi yang besarnya 600 miliar dolar AS dari deklarasi Bali.

Di sektor kesehatan, ada komitmen dana perantara keuangan atau FIF (Financial Intermediary Fund) sebesar 1,5 miliar dolar AS. Pendanaan ini, dibutuhkan dunia untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi berikutnya. [UMM/DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.