Dark/Light Mode

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Kita Mampu Take Off

Jumat, 9 Desember 2022 06:50 WIB
Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana (kanan) saya wawancara khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Sabtu (3/12).. (Foto: SOPHAN WAHYUDI / RM)
Direktur Utama Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana (kanan) saya wawancara khusus dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Sabtu (3/12).. (Foto: SOPHAN WAHYUDI / RM)

 Sebelumnya 
Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, tantangan ekonomi global di tahun 2023 diprediksi makin berat. Penyebabnya, ketidakstabilan geopolitik dan adanya perubahan iklim. Sejumlah negara kemungkinan mengalami resesi.

Bagaimana pengaruh kondisi global terhadap Indonesia? Mantan Menteri Perindustrian itu menjelaskan, pada kuartal pertama dan kedua, pertumbuhan ekonomi diprediksi lebih rendah. Namun, Pemerintah akan berusaha mem-push di kisaran 5 - 5,3 persen.

“Kuartal kedua ada potensi kenaikan, karena di Hari Raya Lebaran biasanya domestic market cukup baik. Apalagi kalau penanganan Covid-19 landai terus seperti hari ini,” katanya.

Sektor mana yang diprediksi mengalami perlambatan? Dia mengutip data Purchasing Managers Index (PMI). Posisi PMI Indonesia angkanya 50,3 dan selama ini selalu di atas 50. Sementara negara Asia lainnya, sudah ada yang di bawah 50. Misalnya, Jepang dan Vietnam. “Ini menunjukkan bahwa sudah muncul kekhawatiran akibat dampak krisis global,” katanya.

Baca juga : Airlangga Hartarto Irit Bicara

PMI adalah indeks gabungan lima indikator utama yang meliputi unsur: Pemesanan, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50, berarti sektor bisnis mengalami ekspansi. Namun di bawah 50 berarti mengalami kontraksi.

UMKM Belum Bangkit

Airlangga menyebut, ada 11 sektor yang sudah diidentifikasi dan mengalami penurunan. Salah satunya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Ini sektor yang belum sepenuhnya bangkit dan masih memerlukan bantuan Pemerintah,” katanya.

Karenanya, tambah Airlangga, program bantuan restrukturisasi untuk UMKM akan terus diberikan sampai tahun 2024.

Baca juga : Pengamat: Punya Kapasitas Kepemimpinan, Airlangga Capres Paket Lengkap

Hal lain, Pemerintah meminta perbankan membantu proyek-proyek padat karya. Penting untuk men-support agar pekerja bisa tetap bertahan.

Menurutnya, krisis global akan berpengaruh pada suplai energi dan pangan. Di Indonesia, suplai energi termasuk yang cukup berat, karena memerlukan bantalan sebagai shock absorber, berupa subsidi BBM dan bantuan sosial.

Program bantuan sosial (bansos) juga akan tetap dipertahankan seperti yang ada sekarang, dan sudah disiapkan anggarannya melalui Kementerian Sosial. Sebab, saat ini tidak ada lagi Komite PC-PEN (Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), yang sebelumnya pernah dia pimpin.

Untuk suplai pangan, terutama beras, bagaimana? Menurut Airlangga, puncak panen diprediksi Maret-April 2023. Sehingga sampai kuartal I, relatif yakin situasi bisa terjaga.

Baca juga : Lestari Imbau Pemerintah Maksimalkan Bonus Demografi

Menko berharap, sektor produktif, salah satunya pertanian, terus tumbuh agar bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan peningkatan tenaga kerja. Upayanya, melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.