Dark/Light Mode

Gus Mus: Mbah Moen Sebenarnya Nggak Dibolehkan Pergi Haji, Tapi...

Selasa, 6 Agustus 2019 19:57 WIB
Gus Mus (kanan) dan mendiang Mbah Moen semasa hidup (Foto: IG @s.kakung)
Gus Mus (kanan) dan mendiang Mbah Moen semasa hidup (Foto: IG @s.kakung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kiai sepuh kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen kembali menghadap Sang Pencipta, saat hendak menunaikan shalat Tahajud di tengah rangkaian ibadah hajinya pada Selasa (6/8) pukul 04.17 waktu setempat.

Mbah Moen wafat dalam kondisi yang diimpikannya selama ini, Insya Allah husnul khotimah. Seperti diungkap KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, dalam akun Instagramnya, @s.kakung, Selasa (6/8).

"Putera-putera Kiai Maemoen Zubeir --rahimahullah-- sebenarnya ingin mencegah beliau berangkat haji tahun ini. Tapi tidak berani matur. Maka mereka minta tolong salah satu santri kinasih beliau yang kebetulan masih famili, mas Nawawi (Pemilik akun Facebook "Jambal roti"). Mas Nawawi dengan hati-hati matur menggunakan gaya bercerita. Menceritakan obrolan putera-putera beliau. Belum sampai Mas Nawawi tuntas memberitahu apa yang mereka obrolkan, beliau sudah memotong, "Mereka melarang aku berangkat haji ya?! Karepé déwé!" (Maunya sendiri)," ungkap Gus Mus.

Baca juga : Muhammadiyah: Mbah Moen Ulama yang Miliki Kepribadian Utama

Saat Mas Nawawi menceritakan hal itu, Gus Mus sudah merasa tak enak dalam hati. "Aku sudah merasa ketir-ketir, tidak enak. Bukan apa-apa; soalnya belakangan setiap ketemu, beliau hampir selalu ngendiko, "Dongo kulo sakniki namung nyuwun husnul khãtimah, Lék. Umur kulo sampun langkung 90 tahun." (Doa saya sekarang ini hanya memohon husnul khãtimah, Lék. Umur saya sudah 90 tahun lebih). Dan doa permohonan beliau dikabulkan oleh Kekasihnya," tulis Gus Mus.

Gus Mus menyebut, tokoh pendamai yang menyukai perdamaian itu kini telah damai di sisi Zat yang Maha damai. "Meninggalkan kita yang belum selesai dengan urusan dunia ini, dengan membawa segudang ilmu, akhlak, dan kearifan beliau," tutupnya.

Postingan Instagram Gus Mus ini menuai lebih dari 1.300 komentar dan disukai lebih dari 57 ribu orang.

Baca juga : Mbah Moen, Setia Pada PPP Hingga Akhir Hayat

"Nangiss tenan aku yai..padahal nggak pernah weruh simbah. Simbah yo nggak bakal reti neg tak tangisi..husnul khotimah mbah..maafkan kami yang belum bisa meneladani panjenengan (Nangis betul aku Pak Kiai. Padahal nggak pernah tahu simbah. Simbah juga nggak tahu kalau kutangisi. Husnul khotimah mbah. Maafkan kami yang belum bisa meneladani Mbah Moen, red)" tulis @rianputramaulana.

Akun @zizy_saida juga merasakan hal yang sama. "Sesaat setelah aku menerima kabar wafat beliau, sampai sekarang, mata saya terus menerus basah. Menitikkan air mata. Meski tak pernah bertatap muka, tidak pernah sungkem terhadap beliau. Saya merasakan betapa Gusti Allah menyayangi beliau. Bihusnil khotimah," paparnya.

Sedangkan akun @bal.muhammad menulis,"Mugi-mugi diakui dados santri beliau".

Baca juga : YLKI: Konsumen Nggak Dilibatkan Bahas Penetapan Tarif

Gusti Allah tampaknya memang begitu menyayangi Mbah Moen. Impiannya menutup usia dengan husnul khotimah, Insya Allah terkabul. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.