Dark/Light Mode

Eksklusif Dengan Dubes Ukraina Untuk Indonesia Vasyl Hamianin, Kunjungan Jokowi Ke Kiev Bersejarah

Stop Perang, Dunia Perlu Plan B Dan C

Kamis, 22 Desember 2022 06:40 WIB
Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin
Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia, Vasyl Hamianin

 Sebelumnya 
Akhir dari kunjungannya sungguh luar biasa. Mereka berkunjung sehari dan mendatangi sebuah kota kecil dekat Kiev, yang paling terdampak atas pendudukan pasukan Rusia.

Beliau (Jokowi) datang langsung, bertemu dan berbicara dengan Presiden (Volodymyr Zelensky), bertegur sapa dengan warga sekitar (Kiev). Ibu Negara berkunjung ke rumah sakit dan berbincang dengan orang-orang di sana. Saya selalu membicarakan hal luar biasa ini ketika bertemu para pejabat dan politisi.

Ini awal yang baik. Tapi apa yang akan kita lakukan setelah itu? Plan (rencana) B-nya, plan C-nya apa?

Kenapa perlu plan B dan C?

Baca juga : Jokowi Tetap Segar, Pengantennya Kelelahan

Karena saya tahu bagaimana hasilnya usai Presiden Jokowi berkunjung ke Moskow. Saya tahu ini semua tidak akan berhasil. Bukan karena kami (Ukraina), tapi karena mereka (Rusia).

Sebenarnya ini merupakan awal yang baik, namun bukan kunjungan yang berhasil. Mungkin kami akan menggunakan jalan lain, membahas isu ini tanpa pemimpin negara terkait (Rusia dan Ukraina). Seperti di Forum G20. Ini adalah salah satu contoh forum bagus. Setelah melakukan dialog dan diskusi, hal selanjutnya yang sangat penting adalah pelaksanaannya. Bergerak dan bertindak.

Jika misalnya di rumah sakit, para dokter hanya banyak berdiskusi, pasiennya akan mati. Intinya melakukan sesuatu, jangan hanya berdiskusi mengenai bagaimana nantinya untuk jangka panjang. Saya tidak mengomentari mengenai kunjungan Pak Jokowi saja. Tapi semua pihak.

Apakah ini juga menjadi alasan Presiden Zelensky untuk tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November lalu?

Baca juga : Kalau Barat Stop Kirim Senjata Ke Ukraina, Perang Sudah Usai

Tidak. Maksud saya, beliau tidak datang karena harus mendampingi rakyatnya. Mungkin anda masih ingat, setelah mengunjungi Ukraina, hari berikutnya Pak Jokowi lanjut ke Moskow. Di hari kedua ini ada serangan besar-besaran ke Ukraina.

Saya sudah katakan kepada media dan pejabat Indonesia. Kalian lihat ini? Ini adalah bagaimana Putin (Presiden Rusia Vladimir Putin-red) memperlakukan Pak Jokowi. Beginilah Rusia memperlakukan Indonesia. Dia tidak peduli.

Dia tidak menganggap Indonesia sebagai apapun. Dia tidak menghormati anda semua. Itulah kenapa Putin tidak datang ke Bali dan kenapa dia tidak berbicara saat gilirannya tiba (di KTT G20). Kenapa? Tidak ada rasa hormat.

Jika anda tahu, di hari pertama KTT G20, semua orang membicarakan perdamaian, bagaimana caranya mencapai resolusi. Dan di akhir hari pertama itu, ada serangan besar-besaran ke Ukraina.

Baca juga : Gandeng MDI Venture, Pupuk Indonesia Dukung Ekonomi Digital Sektor Pertanian

Dan di awal hari kedua, serangan besar-besaran lagi ke Ukraina. Apakah ini merupakan cara menghormati para pemimpin dunia? Apakah ini menunjukkan rasa hormatnya pada Presidensi G20? Saya rasa tidak. Saat itu, Ukraina benar-benar diserang membabi buta.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.