Dark/Light Mode
Sebelumnya
Meski begitu, Firli menekankan, KPK tidak hanya fokus pada kerja di bidang penindakan saja, tetapi juga menggencarkan pendidikan antikorupsi ke masyarakat luas. Hal itu untuk membentuk karakter antikorupsi dalam diri tiap anak bangsa sejak dini.
Selain itu, pencegahan korupsi juga akan terus dilakukan KPK. Di antaranya, dengan melakukan kajian, telaah, serta memberikan rekomendasi mengenai perbaikan sistem. Sehingga dapat menutup celah terjadinya tindak pidana korupsi.
Baca juga : BBM Satu Harga Pertamina Kini Hadir di 123 Kabupaten
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, OTT masih efektif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. OTT tersebut juga mengubah mindset para calon pejabat yang hendak melakukan tindak pidana korupsi. “Sepanjang 2022, kami telah melakukan 10 operasi tangkap tangan (OTT),” ujarnya.
Warganet ikut mengomentari sikap Luhut soal OTT. “Ok, sistemnya diperbagus dulu. Kalau sistem belum bagus dan ada yang perlu ditangkap, ya biar aja ada OTT,” tulis @Rudatin7. “Lord Luhut nggak jelas nih. Setuju atau tidak setuju OTT nih,” timpal @subhan_mars.
Baca juga : Selamat!, Rafa Kini Jadi Ayah
Menurut @MartinusButarb1, OTT membuat Pemerintah gerak cepat membangun ekosistem digital. “OTT memaksa penguasa membangun sistem yang bagus. OTT ada manfaatnya,” tukas dia.
Sementara @debygraito1 menyindir Luhut yang mengaitkan OTT dengan negara maju. “Di negara maju, penegakan hukum tegas pada koruptor. Sini dipotong dan dilarang OTT. Terus kalau ga ada OTT, Indonesia jadi maju pak Luhut?” cuitnya.
Baca juga : Soal Capres NasDem, Puan Fokus Bantu Korban Tragedi Kanjuruhan
“Iya. Hanya saja diawali pernyataan kontroversi seolah OTT hal salah. Padahal OTT tidak bisa dipisahkan dari hukum, dan terbukti memaksa penguasa memperbaiki sistem yang secara tidak langsung memperbaiki moral pemilik kesempatan korupsi. Harusnya narasi dia begitu,” pungkas @MartinusButarb1. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.