Dark/Light Mode

223 Kabupaten-Kota Dilanda Campak

Yang Terkena Bukan Cuma Anak-anak, Orangtua Juga

Jumat, 20 Januari 2023 06:30 WIB
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Istimewa).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Akun @papaverines mengatakan, akhir-akhir ini banyak pasien anak demam tinggi, tanpa tanda perdarahan, disertai batuk. Namun, seminggu kemudian saat rawat inap muncul ruam pada pasien anak tersebut. “Dan ternyata cam­pak,” katanya.

“Heran dengan meningkatnya kembali penyakit campak di Indonesia. Padahal dulu sudah digalakkan imunisasi campak. Mungkin karena sekarang banyak yang antivaksin,” kata @hareharu.

Akun @DinkesJKT mengatakan, cam­pak adalah salah satu Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Saat ini, angka kejadian anak dan dewasa terkena campak sedang meningkat.

Baca juga : Kartu Prakerja Bukan Cuma Bantalan, Tapi Buka Peluang Wirausaha

“Campak penyakit yang mematikan pada anak anak. Tapi dengan vaksinasi, campak menjadi penyakit biasa-biasa saja, meski anak tertular virus campak. Itulah gunanya vaksinasi,” jelas @blog­dokter.

Akun @KemenkesRI menjelaskan, tidak ada pengobatan untuk penyakit campak & rubella. Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi MR.

“Karena imunisasi adalah pencegahan terbaik untuk kedua penyakit ini. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekali­gus,” ujarnya.

Baca juga : 28 Kabupaten/Kota Terima Bantuan PSU Miliaran Untuk Bangun Rumah MBR

Akun @Yntktss mengaku kesal saat kecil ikut imunisasi campak, tapi saat dewasa masih saja kena campak.

Akun @Ryan19Musisi menjelaskan, vaksin itu untuk mencegah efek berat penyakit. Jadi, vaksin bukan berarti tidak bakal terkena, tapi agar efeknya tidak berat.

“Orang yang diimunisasi campak dan tetap kena campak, gak berat efeknya, seperti muka bolong-bolong seperti orang zaman dulu,” ujar @Ryan19Musisi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.