Dark/Light Mode

7 Rekomendasi Halaqoh Nasional MP3I

Pengasuh Pesantren Sepakat Hadang Paham Intoleran

Senin, 27 Februari 2023 15:08 WIB
Halaqoh Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) di Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (24/2).
Halaqoh Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) di Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (24/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Halaqoh Nasional Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) telah sukses digelar di Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (24/2). Acara yang dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD dan sejumlah pejabat negara ini menghasilkan 7 rekomendasi.

Pertama, MP3I berpandangan bahwa kerukunan dan persatuan antar elemen bangsa adalah nilai yang paling mendasar yang harus ada dan selalu dijaga bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, pesantren yang berpaham ahlus sunnah wal jamaah adalah lembaga pendidikan keagamaan yang telah terbukti setia menjaga keutuhan bangsa bagi tegaknya NKRI sejak sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan, pasca kemerdekaan, hingga saat ini.

Ketiga, pesantren dengan paham ahlus sunnah wal jamaah memiliki tugas dan peran yang sangat penting dalam upaya menjaga kerukunan dan persatuan umat di tengah derasnya arus informasi dan ancaman ideologi transnasional yang sangat berpotensi dalam memecah belah bangsa.

Baca juga : BPIP Dorong Pengasuh Pesantren Cetak Santri Berkarakter Pancasila

Keempat, paham-paham takfiri dan berbagai gerakan yang mengarah kepada intoleran yang menyebarkan kebencian dan teror merupakan ancaman nyata bagi sendi-sendi tegaknya pilar NKRI.

Kelima, kerja sama antara MP3I dengan Kepolisian Republik Indonesia juga dengan institusi pemerintah yang lain beserta berbagai elemen bangsa harus segera diwujudkan dalam membentuk kepengurusan di tingkat wilayah, kabupaten, dan kecamatan di seluruh Indonesia.

Ini dilakukan untuk bergerak secara cepat dan efektif dalam memberikan edukasi dan penyadaran bagi seluruh masyarakat bangsa akan ancaman laten paham-paham tersebut.

Keenam, MP3I berpandangan bahwa bentuk NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang dilandasi oleh nilai-niai Bhineka Tunggal Ika adalah sudah final dan selesai.

Baca juga : HNW Minta Pramuka SIT Sebarkan Cinta Tanah Air

Ketujuh, MP3I hadir untuk terwujudnya kesejahteraan umat lahir batin dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan peran sosial ekonomi pesantren dalam menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuh rekomendasi ini ditandatangani oleh 74 ulama, kiai, dan masyayikh pengasuh pondok pesantren yang tergabung dalam MP3I. Di antaranya Prof. Abdul Hadi Ahmuza, Habib Umar Al Muthohhar, KH. As'ad Said Ali, dan sejumlah kiai lainnya.

Sementara itu, Menko Polhukam dalam sambutannya meminta seluruh elemen masyarakat mengawal pelaksanaan Pemilu 2024.

"Jangan sampai Pemilu menimbulkan perpecahan. Seluruh tokoh diharap terus menjaga kesatuan dan persatuan di masing-masing wilayah masyarakat," imbau Mahfud MD.

Baca juga : Kaji Pembenahan Industri Kreatif Sepak Bola Indonesia

Tokoh agama, semisal ustadz dan kiai juga pengasuh pondok pesantren, kata Mahfud punya peran penting menjaga keutuhan dengan mengajarkan politik inspiratif. Tokoh agama hendaknya tidak berpolitik praktis.

"Ini urusan partai dan tim kampanye, tapi kalau inspiratif itu urusan kiai, urusan pesantren, urusan guru, urusan NU, Muhammadiyah," ingatnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.