Dark/Light Mode

Sebut Hanya PBB Dan PDIP Partai Ideologis

Yusril Kena Senjata Makan Tuan

Minggu, 12 Maret 2023 07:55 WIB
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan paparan terkait sistem proporsional terbuka bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 di ruang sidsng MK, Jakarta, Rabu (8/3/2023). (Foto: Humas MK)
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memberikan paparan terkait sistem proporsional terbuka bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 di ruang sidsng MK, Jakarta, Rabu (8/3/2023). (Foto: Humas MK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengklaim, hanya ada dua partai politik yang berideologi di Indonesia. Yakni partai yang dipimpinnya dan PDI Perjuangan. Klaim sepihak ini membuat partai lain berang.

Golkar misalnya, keberatan dengan penilaian eks Menteri Sekretaris Negara itu. Sebab, partai berlogo Beringin itu meru­pakan partai tua dan sejarahnya memiliki ideologi kuat.

“Kami selalu menekankan kader untuk punya prinsip dalam berpartai. Mungkin saja banyak sisi yang Prof Yusril tidak pa­hami dari Golkar. Sehingga kesimpulannya itu cenderung buru-buru,” kata Dave kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan, untuk mengkader anggotanya dengan ideologi Pancasila dan pembangunan serta kesejahteraan, Beringin punya Golkar Institute. Sebuah lembaga pendidikan dan sekolah partai bagi kader sebelum terjun ke akar rumput. Seperti calon anggota legislatif, dan calon kepala daerah, wajib memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. “Kami punya garis, haluan kebijakan partai. Saya pikir semua partai punya itu,” tegasnya.

Baca juga : Perkuat Nasionalisme Eks Napiter, BNPT: Pancasila Ideologi Yang Persatukan Bangsa

Menurutnya, jika Yusril me­nyatakan kesimpulan tersebut dalam kaitannya dengan sistem Pemilu, Golkar sebenarnya ahlinya Pemilu dengan sistem proporsional tertutup. Ini sudah terbukti selama berkali-kali Pemilu.

Namun, Golkar mendukung sistem pemilu proporsional terbuka demi demokrasi. Sistem ini memberi kesempatan yang sama kepada para calon. Juga memberikan hak seluasnya kepada pemilih untuk menentukan wakilnya.

Putra mantan Ketua DPR, Agung Laksono ini mengklaim, Golkar adalah gudangnya kader dan tokoh terbaik di Indonesia selama ini. “Saya tidak ingin membandingkan ya. Tapi jangan salah, Pak Wiranto, Pak Prabowo, Pak Surya Paloh, dan banyak lagi lainnya adalah kader Golkar berprestasi pada masanya,” tegas Dave.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menegaskan, dalam praktiknya, tidak ada partai ideologis. Kalaupun ada, pasti ideologinya pragmatis. Hanya lembaga amal yang punya potensi ideologis.

Baca juga : Menguatnya Elektabilitas Dan Popularitas Partai Golkar Dinilai Sebagai Dampak Dari Kinerja Airlangga

“Partai ideologis di Indonesia yang pernah ada mungkin terli­hat di Partai Komunis Indonesia (PKI). Dan itu resmi dilarang,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Partai ideologis, lanjut Dedi, bisa dilihat dari konsistensi mengawal pemerintah. Jika partai ini memimpin, maka akan konsisten memperjuangkan ke­pentingan yang sama seperti saat sebagai oposisi.

“Kita bisa lihat partai penguasa saat ini yang berbeda jauh dengan perjuangannya saat mereka oposisi atau di luar pemerintahan. Apalagi kalau melihat PBB,” sindirnya.

Dedi menilai, pernyataan Yusril jelas bermuatan politis. Dukungannya kepada sistem proporsional tertutup justru mem­buktikan Yusril pragmatis. Sebab, PBB tidak miliki daya bersaing jika masih terbuka.

Baca juga : Beringin Senang KIB Banyak Yang Naksir

“Partai yang mendukung sistem tertutup ini, mulai khawatir dengan sistem terbuka. Mungkin merasa mulai kehabisan tokoh yang bisa dipercaya untuk dita­warkan ke publik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Yusril meng­klaim, partai politik yang berdasarkan ideologi di Indonesia ting­gal dua, yakni PDI Perjuangan dan PBB. “Sementara partai ideologis ini kan cuma tinggal dua, PDI Perjuangan sama PBB. Yang lain-lain kan partai pragma­tis semua. Tidak ada akar ideolo­gisnya,” ujar Yusril usai memberi keterangan sebagai pihak terkait dalam sidang lanjutan uji materi sistem pemilu proporsional ter­buka di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (8/3).

PDI Perjuangan misalnya, telah mendidik kader-kadernya. Namun kader-kader ini dikalahkan orang-orang populer dan punya modal lebih banyak. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.