Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pandangan Dirjen Politik & Pemerintahan Umum Kemendagri
Selesaikan Konflik Pemilu Bisa Pake Nilai-nilai Lokal
Sabtu, 18 Maret 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Dia berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengedukasi masyarakat bagaimana menjadikan budaya sebagai alat pemersatu dalam pemilu. Kata dia, diharapkan ada keserasian antara budaya yang harmoni dan pemilu yang jujur dan adil.
“Kita berbeda tapi satu tujuan. Persatuan Indonesia,” tuturnya.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek), Dr. Restu Gunawan mengatakan, budaya perlu dijadikan landasan politik. Supaya, pemilu tetap adem.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Pemilu Tepat Waktu
“Kita belum menjadikan budaya sebagai landasan politik,” ujarnya.
Menurutnya, budaya atau kearifan lokal berperan sangat penting untuk mewujudkan pemilu yang damai. Bahkan, kata dia, ada bagusnya menetapkan konsep budaya setiap daerah untuk politik atau pemilu. Contonya Jawa dengan konsep harmoni, dan Makassar dengan Bugisnya.
“Jika semua itu dilakukan, maka dampak konflik akibat pemilu dapat diminimalisir. Ini perlu dipetakan. Orang Jawa kadang kalau menginjak kaki orang lain saja meminta maaf. Sekarang hal itu mulai bergeser, ini perlu ditumbuhkan kembali,” tutur Restu.
Keanekaragaman budaya di Indonesia, lanjut Restu, harus dijadikan alat untuk menyatukan, bukan memecah belah. Dia bilang, kebudayaan untuk memperkuat Indonesia dalam pemilu yang damai.
Restu menyarankan Pemerintah dan penyelenggara pemilu memetakan kembali permainan rakyat untuk meningkatkan persatuan, khususnya dalam pemilu. Sekaligus, agar ada kolaborasi antara masyarakat, Pemerintah, KPU dan partai politik (parpol).
“Mungkin nggak ya kalau kita petakan permainan rakyat dalam pemilu. Pasti ada keinginan untuk itu. Misal gasing, tarik tambang. Ini lebih ke kolaborasi melalui olahraga rakyat yang menjadikan kerjasama untuk memperkuat persatuan. Pelakunya bisa dari parpol. Pemilu harus jadi bagian yang menyenangkan. Kegembiraan seluruhnya dari masyarakat hingga parpol,” tutur Restu.
Baca juga : Sekali Klik, Tabungan Bisa Langsung Lenyap
Dia berharap, Pemilu 2024 menghadirkan pemimpin yang menjunjung tinggi kebudayaan. KPU harus menjadikan budaya sebagai landasan untuk pemilu yang damai dan memajukan peradaban. Pemerintah, kata dia, harus terus meningkatkan inovasi dan pemahaman masyarakat serta parpol tentang budaya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya