Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pandangan Dirjen Politik & Pemerintahan Umum Kemendagri

Selesaikan Konflik Pemilu Bisa Pake Nilai-nilai Lokal

Sabtu, 18 Maret 2023 06:45 WIB
Dirjen Politik dan Pemerintah Umum Kemendagri Bahtiar memberikan pemaparan saat Peluncuran Rakyat Merdeka Koran Pemilu dan Dialog OTW Nyoblos dengan tema
Dirjen Politik dan Pemerintah Umum Kemendagri Bahtiar memberikan pemaparan saat Peluncuran Rakyat Merdeka Koran Pemilu dan Dialog OTW Nyoblos dengan tema "Pemilu Di Tengah Gejolak Ekonomi Politik Dunia" di Kantor Rakyat Merdeka, Jakarta, Rabu (15/3/2023). (Foto: Rizki Syahputra/RM).

 Sebelumnya 
Dia berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengedukasi masyarakat bagaimana menjadikan budaya sebagai alat pemersatu dalam pemilu. Kata dia, diharapkan ada keserasian antara budaya yang harmoni dan pemilu yang jujur dan adil.

“Kita berbeda tapi satu tujuan. Persatuan Indonesia,” tuturnya.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek), Dr. Restu Gunawan mengatakan, budaya perlu dijadikan lan­dasan politik. Supaya, pemilu tetap adem.

Baca juga : Pemerintah Pastikan Pemilu Tepat Waktu

“Kita belum menjadikan budaya seba­gai landasan politik,” ujarnya.

Menurutnya, budaya atau kearifan lokal berperan sangat penting untuk mewujud­kan pemilu yang damai. Bahkan, kata dia, ada bagusnya menetapkan konsep budaya setiap daerah untuk politik atau pemilu. Contonya Jawa dengan konsep harmoni, dan Makassar dengan Bugisnya.

“Jika semua itu dilakukan, maka dampak konflik akibat pemilu dapat diminimalisir. Ini perlu dipetakan. Orang Jawa kadang kalau menginjak kaki orang lain saja meminta maaf. Sekarang hal itu mulai bergeser, ini perlu ditumbuhkan kembali,” tutur Restu.

Baca juga : KLB 3 Penyakit, Prof Tjandra Ingatkan Pemerintah Kembali Masifkan Imunisasi Pasca Pandemi

Keanekaragaman budaya di Indonesia, lanjut Restu, harus dijadikan alat untuk menyatukan, bukan memecah belah. Dia bilang, kebudayaan untuk memperkuat Indonesia dalam pemilu yang damai.

Restu menyarankan Pemerintah dan pe­nyelenggara pemilu memetakan kembali permainan rakyat untuk meningkatkan persatuan, khususnya dalam pemilu. Sekaligus, agar ada kolaborasi antara masyarakat, Pemerintah, KPU dan partai politik (parpol).

“Mungkin nggak ya kalau kita petakan permainan rakyat dalam pemilu. Pasti ada keinginan untuk itu. Misal gasing, tarik tambang. Ini lebih ke kolaborasi melalui olahraga rakyat yang menjadikan kerjasama untuk memperkuat persatuan. Pelakunya bisa dari parpol. Pemilu harus jadi bagian yang menyenangkan. Kegembiraan seluruhnya dari masyarakat hingga parpol,” tutur Restu.

Baca juga : Sekali Klik, Tabungan Bisa Langsung Lenyap

Dia berharap, Pemilu 2024 menghad­irkan pemimpin yang menjunjung tinggi kebudayaan. KPU harus menjadikan budaya sebagai landasan untuk pemilu yang damai dan memajukan perada­ban. Pemerintah, kata dia, harus terus meningkatkan inovasi dan pemahaman masyarakat serta parpol tentang budaya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.