Dark/Light Mode

Presiden Minta Manajemen Mudik Diperbaiki

Rabu, 12 April 2023 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau Pelabuhan Merak di Banten untuk memastikan bahwa kesiapan dan desain besar perencanaan arus mudik tahun ini berjalan baik. (Foto: Twitter @jokowi).
Presiden Joko Widodo meninjau Pelabuhan Merak di Banten untuk memastikan bahwa kesiapan dan desain besar perencanaan arus mudik tahun ini berjalan baik. (Foto: Twitter @jokowi).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo sangat serius memonitor persiapan arus mudik lebaran. Presiden meminta dilakukan perbaikan manajemennya agar pemudik tidak kelamaan di jalan, terjebak kemacetan. Menteri dan kepala daerah hingga level walikota harus turun ke lapangan.

“Kenapa saya ke sini, karena saya ingin memastikan semua yang kita harapkan bisa berjalan baik. Masyarakat betul-betul terlayani dengan baik. Tidak ada yang merasa berlama-lama di jalan, berlama-lama di pelabuhan, karena kemacetan,” kata Jokowi di Pelabuhan Merak, Banten, kemarin.

Di lokasi tersebut, Presiden menggelar rapat terbatas bersama Menteri Perhubungan, Panglima TNI, Kapolri dan Menteri BUMN, Dirut ASDP, hingga Pj Gubernur Banten.

Baca juga : Presiden Minta Lonjakan Pemudik Diantisipasi Dengan Baik

Dalam pengantarnya, Presiden mengingatkan, sejumlah catatan dari arus mudik sebelumnya yang harus diperbaiki tahun ini. Presiden berharap arus mudik tahun ini dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Pembatasan Operasional Truk Besar

Terkait arus mudik, salah satu yang diatur adalah pembatasan operasional truk besar atau sumbu tiga. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, galon air minum bisa diangkut selama arus mudik lebaran, tetapi tidak menggunakan truk besar atau sumbu tiga. “Sepanjang truknya bukan sumbu tiga, diizinkan diangkut,” kata Menhub kepada Rakyat Merdeka, Selasa (11/4/2023).

Baca juga : Prof Zudan Minta Pelayanan 8 PLBN Di Perbatasan Negara Ditingkatkan

Terkait polemik soal pembatasan operasional angkutan galon air minum, kata Menhub, Presiden sudah mengetahuinya. Sudah dibahas dalam rapat terbatas dan diputuskan bahwa galon air minum tidak termasuk dalam kebutuhan pokok. Untuk pengangkutannya, diberikan toleransi. “Galon air minum boleh diangkut, tapi tidak pakai truk besar,” tegasnya lagi. Truk besar berpotensi overloading dan merusak jalan.

Menurut Menhub, pihak terkait pun sudah mengetahui keputusan ini dan menyatakan siap mengikuti aturan yang ditetapkan.

Seperti diketahui, pelarangan angkutan truk sumbu tiga mengangkut AMDK tertuang dalam surat keputusan bersama tentang pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan selama arus mudik dan arus balik angkutan lebaran tahun 2023/ 1444 Hijriah, yang yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Darat, Kepala Korlantas, dan Dirjen Bina Marga, pada 5 April 2023.

Baca juga : Garuda Tebar Diskon Tiket Mudik Lebaran

Pada poin kedua tercantum: pengaturan pembatasan operasional barang dilakukan terhadap: a) mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14 ribu kilogram, b) mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih, c) mobil barang dengan kereta tempelan, d) mobil barang dengan kereta gandengan, dan e) mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian meliputi tanah, pasir, dan/ atau batu, hasil tambang dan bahan bangunan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.