Dark/Light Mode

Moeldoko Dukung Presiden Cegah Indonesia Dari Krisis Pangan

Minggu, 16 April 2023 09:28 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) bersama Bupati Sumba Timur Khristofel Praing (kiri) saat melakukan panen raya sorgum, di Waingapu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/4). (Foto: Istimewa)
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) bersama Bupati Sumba Timur Khristofel Praing (kiri) saat melakukan panen raya sorgum, di Waingapu, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi dalam agenda penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) beberapa hari lalu mengatakan hampir semua provinsi di Indonesia mnegalami panen raya, sehingga dipastikan pasokan beras aman untuk saat ini.

Hal ini mengundang apresiasi pengamat kebijakan publik Varhan Abdul Aziz mengenai sosok yang mendukung penuh kebijakan Presiden tersebut dalam menjaga Indonesia terhindar dari krisis pangan.

Varhan mengatakan, dukungan dan masukan atas kebijakan Jokowi yang berhasil menjaga kestabilan pangan Indonesia tidak lepas dari peran Kepala Staf Presiden Moeldoko.

"Pak Moeldoko ini walaupun sebagai Kepala KSP yang perannya bersifat luas, namun nampak sangat concern memberi masukan kepada presiden serta mengawal kebijakan pro rakyat mengenai ketersediaan pangan Indonesia," kata Varhan dalam keterangannya, Minggu (16/4).

Menurut Wakil Bendahara Umum DPP KNPI ini, hal ini menjadi relevan dengan amanah Moeldoko yang juga menjadi Ketua Umum DPP HKTI.

Baca juga : Wamenag: Pesantren Dan Kampus Indonesia Terbuka Bagi Pelajar Palestina

"Di tangan Jenderal moeldoko HKTI menjadi mesin penggerak yang menggerakkan kader2nya dalam menjaga lumbung pertanian nasional, ia mengajak banyak kalangan yang tidak tertarik bertani menjadi cinta pertanian, karena bermanfaat luas bagi masyarakat dan menghasilkan bagi yang ingin berusaha," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mencontohkan bagaimana Moeldoko secara antisipatif mengkampanyekan dan memperjuangkan gerakan menanam sorgum sebuah komoditas makanan pokok pengganti nasi.

Sorgum yang kaya nutrisi ini menjadi makanan pokok di sebagian wilayah NTT, sebuah subtitusi beras yang bisa menyelamatkan Indonesia dari krisis pangan dan ini terbukti berhasil.

Varhan bercerita bahwa ia memantau upaya Moeldoko yang berjuang sejak 2016 di Waingapu dalam menanam sorgum.

"Dengan segala yang ada seperti musim yang kering, hama yang tidak pernah putus, tapi Pak Moeldoko ini tidak pernah menyerah. Dan alhamdulillah saat ini terbukti upaya tersebut menghasilkan suatu hal yang membuka lapangan pekerjaan masyarakat," kisahnya.

Baca juga : Sulteng Jadi Penyangga IKN

Menurutnya, Panen Raya Sorgum di Waingapu adalah bentuk kesuksesan kesabaran Moeldoko dalam mengedufikasi masyarakat sejak 7 tahun lalu.

Upaya ini juga menjadi penerjemahan teknis yang responsif dan aplikatif terhadap Instruksi Presiden tentang diversifikasi pangan.

"Nasi bukan satu-satunya bahan pokok, agar tidak ketergantungan kita harus biasakan makan sorgum dan bahan lainya, selain itu Sorgum yang kaya Nutrisi menurut Moeldoko bisa menangkal stunting!" seru Varhan.

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Sekretariat Purna Paskibraka Indonesia Banten ini mencontohkan besarnya kepedulian Moeldoko dalam antisipasi terhadap krisis pangan maupun lonjakan harga pangan.

Ketika Pemerintah terpaksa impor beras karena kekurangan pasokan nasional, Moeldoko yang mengusulkan kepada Presiden agar beras tersebut tetap dikunci di gudang Bulog, sehingga tidak beredar.

Baca juga : Barito Putera Vs Persita, Modal Semangat

"Pada akhirnya harga panen beras petani nasional kita tetap terjaga baik," tuturnya.

Varhan mengajak semua elemen untuk mensyukuri karena Kondisi pangan indonesia masih dalam keadaan baik dan tidak terdampak kondisi dunia. Jokowi dibantu KSP Moeldoko sudah menunjukan upaya terbaik. Terbukti ketika Mesir terdampak krisis gandum akibat perang Rusia - Ukraina, Indonesia dalam keadaan stabil.

Terkhir ia berpesan, agar kembali hidup dengan berorientasi pada sistem negara agraris. Masyarakatnya modern namun tetap menjaga khazanah orientasi ketahanan pangannya.

"Budaya cinta pertanian harus terus ditanamkan pada setiap generasi Indonesia seperti yang diikhtiarkan Jenderal Moeldoko yang memang lahir dari rahim orang tua yang hidup dari bawah sebagai rakyat petani. Sehingga setelah sampai di atas tetap mengutamakan petani dan pertanian Indonesia. Kita harus mencetak generasi Moeldoko selanjutnya," tutup Varhan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.