Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Posisi Pemerintah Di Freeport Diperkuat
Biar Nggak Molor, Proyek Smelter Wajib Dimonitor
Senin, 15 Mei 2023 08:00 WIB
Sebelumnya
Artinya, dari kepemilikan saham saat ini yang sebesar 51,2 persen akan bertambah menjadi 61 persen.
Erick meyakini, langkah ini sebagai upaya untuk mendorong pendapatan negara.
“Tapi itu (penambahan saham) itu nanti, kalau kontraknya sudah selesai. Mau diperpanjang (izin usaha), ya nambah saham dong buat negara. Karena kalau porsi saham bertambah, pemasukan negara bertambah, pajak tambah, bisa juga tambah dividen,” bebernya.
Sebagai informasi, Freeport mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan perpanjangan masa operasi 2x10 tahun hingga 2041. Dan selama ini, PTFI melakukan eksplorasi, menambang dan memproses bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Papua.
Baca juga : Adaro Kebut Proyek Smelter Aluminium
Di kesempatan terpisah, Menteri ESDM Arifin Tasrif, mengunjungi proyek Smelter Manyar PTFI di Gresik, Kamis (4/5), untuk memastikan progres smelter tembaga sesuai target yang ditetapkan yakni dapat beroperasi Mei 2024.
Arifin menuturkan, hingga akhir Maret 2023, kumulatif kemajuan fisik smelter PTFI mencapai 61,5 persen (sesuai rencana) dengan percepatan progres 4 persen per bulan.
Ia berharap, progres proyek pembangunan smelter akan mencapai 92 persen pada akhir tahun ini.
Progress terakhir Maret 61 persen, April diperkirakan 65-66 persen. Dalam proyek ini, PTFI harus berupaya keras untuk bisa mendapatkan kecepatan 4 persen per bulan.
Baca juga : Partai Garuda: Nggak Mungkin, Perhitungan Suara Dilakukan Bertahap
“Sehingga dapat dilihat realisasinya akhir tahun sebesar 92 persen,” kata Arifin, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (5/5).
Untuk diketahui, Smelter Manyar merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PTFI, yang tengah dibangun di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, seluas total sekitar 100 hektar (Ha).
Nantinya, smelter kedua milik PTFI ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrate sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Sebelumnya, pada pertengahan Januari 2023, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas sempat meninjau pembangunan proyek smelter baru tersebut.
Baca juga : Menteri ESDM Minta Freeport Genjot Pembangunan Smelter
Menurutnya, smelter baru ini akan menjadi smelter tembaga design single line terbesar di dunia.
“Setelah beroperasi Mei 2024, akhir 2024 kita baru bisa tidak ekspor konsentrat. Semua hasil tambang PTFI, konsentratnya dimurnikan semua di dalam negeri,” tukasnya, Jumat (13/1). [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya