Dark/Light Mode

Akuisisi 51 Persen Saham Freeport Indonesia

2025, Negara Balik Modal

Kamis, 6 Oktober 2022 07:55 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kedua kanan) didampingi Chairman of The Board & Chief Executive Officer Freeport McMoRan Richard C Adkerson (kanan), Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jaka Sembiring, memberikan keterangan pers, usai memberikan Orasi Ilmiah bertema Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal, di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022). (Foto: Didi Rustandi/RM)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kedua kanan) didampingi Chairman of The Board & Chief Executive Officer Freeport McMoRan Richard C Adkerson (kanan), Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas (kiri) dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jaka Sembiring, memberikan keterangan pers, usai memberikan Orasi Ilmiah bertema Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal, di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022). (Foto: Didi Rustandi/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan negara balik modal, setelah akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia atau PTFI pada 2024-2025.

Pemerintah menjadi peme­gang mayoritas saham Freeport sejak 2018 melalui PT Inalum (Persero) sebesar 3,85 miliar dolar AS.

Bahlil mengatakan, negara bisa balik modal 2 tahun lagi, mengingat pembagian devi­den yang terus didapat seiring dengan semakin moncernya pendapatan PTFI.

Baca juga : Punya Saham 51 Persen Di Freeport, RI Bisa Balik Modal Di 2024

Tercatat, selama periode 1992 hingga 2021 manfaat lang­sung yang diterima negara dari beroperasinya Freeport di Indonesia mencapai 23,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 350,6 triliun (kurs Rp 15.179).

Penerimaan negara tersebut didapatkan dari pajak, royalti, dividen, hingga biaya dan pem­bayaran lainnya.

“Ingat, kalau deviden begini terus, akuisisi saham 51 persen itu maksimal 5-6 tahun terjadi break even point tahun 2024-2025. Kalau dia pakai untuk mengembalikan saja, bisa selesai itu,” ujar Bahlil saat ditemui pasca memberi orasi ilmiah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, kemarin.

Baca juga : Freeport Perhatikan Tenaga Kerja Lokal

Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson memastikan, pihaknya akan memberikan manfaat langsung kepada Indonesia hingga 2041. Diperkirakan, Indonesia bakal menda­patkan 80 miliar dolar AS atau setara Rp 1.214 triliun.

Dengan asumsi, harga tem­baga 4 dolar AS per pound, dan harga emas 1.800 dolar AS per ounce hingga 2041.

“Tapi ke depan, dengan operasi yang semakin luas, dan pasar copper yang semakin positif, untuk 20 tahun ke de­pan kami akan memberikan 80 miliar dolar AS dalam ben­tuk manfaat langsung,” tutur Adkerson.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.