Dark/Light Mode

Cegah Kebocoran Data Pribadi Dengan Tingkatkan Literasi Digital

Selasa, 16 Mei 2023 23:06 WIB
Podcast bertema, Dampak Digitalisasi dalam Perekonomian dan Pertahanan Negara, di Kantor Lemhanas, Jakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)
Podcast bertema, Dampak Digitalisasi dalam Perekonomian dan Pertahanan Negara, di Kantor Lemhanas, Jakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebocoran data pribadi menjadi isu yang ramai dibahas. Untuk mencegah kebocoran data pribadi, diperlukan adalah langkah preventif. Salah satunya dengan meningkatkan literasi keamanan data digital.

Chief Information Security Officer (CISO) Security and Connectivity (SNC.id) Bruce Hanadi menyatakan, melindungi data pribadi bisa dilakukan para pengguna internet. Sayangnya, hingga saat ini, perhatian masyarakat terkait kesadaran menjaga diri dari serangan siber, masih seputar penggunaan teknologi. Padahal teknologi adalah instrumen terakhir. 

Oleh karena itu, ia menilai pengguna internet masih perlu mendapatkan edukasi terkait menjaga keamanan dan proteksi dari serangan digital. Mengingat, para pelaku dunia maya hingga saat ini belum memandang penting menjaga data diri dari serangan dunia maya. Ia mencontohkan, masih banyak masyarakat yang terus menyalakan mode on WiFi di mana saja. Padahal, itu sangat berbahaya.

“Dengan mode on WiFi, gadget seseorang akan dengan mudah menangkap sinyal kuat di tempat tersebut. Sehingga si pemilik sinyal atau hacker dapat dengan mudah mengambil data-data penting di gadget,” ucapnya, dalam podcast bertema “Dampak Digitalisasi dalam Perekonomian dan Pertahanan Negara”, di Kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Selasa (17/5).

Baca juga : IHRS Ke 13 Akan Dihadiri Professional SDM Asia Dan Australia Di Bali

Selain Bruce Hanadi, podcast ini dihadiri Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto dan Ketua Umum PERPI Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia Rhesa Yogaswara yang dipandu Vika Indriyasari.

Terkait kesadaran masyarakat terhadap cyber security, ia menilai masih belum maksimal. Bahkan, ketika bicara pilar cyber security, yang diperhatikan hanya seputar teknologi. Padahal pada pilar cyber security, teknologi berada di posisi ketiga setelah people dan process.

“Saat ini, kalau bicara pilar cyber security, pilar pertama adalah people, process dan teknologi. Tapi, saat ini yang terjadi orang atau pelaku usaha kesadarannya baru pada teknologi saja,” katanya.

Sehingga, ucap Bruce, ketika bicara cyber security, seseorang hanya membeli alat-alat cyber security dipasang lalu selesai. Orang itu lupa dengan dua pilar di atasnya yaitu people dan process. Dalam piramida pilar cyber security, people dan process menempati posisi atas. People menempati posisi teratas bukan tanpa alasan. People ini menyangkut mindset orang, mengenai teknologi, culture dan kesadaran kita menjaga aspek- aspek siber teknologi di sisi kita sendiri. “Itu perlu digalakkan dan diedukasi lagi pada masyarakat Indonesia. Bahwa people itu nomor satu,” ucapnya.

Baca juga : Rumahnya Kebakaran, Kakek Sebatang Kara Ditemukan Tewas

Terkait dengan pengamanan data perusahaan, SNC menyediakan jasa yang dapat mendukung hal tersebut yaitu security service dan managed service, yang akan menjaga keamanan data perusahaan dan sekaligus melindungi data dari peretas ilegal.

Pengawalan dalam menjaga data dari serangan cyber juga tengah digalakkan Lemhanas. Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto menyatakan, pihaknya tengah merancang strategi keamanan siber nasional Indonesia. “Indonesia sedang melakukan transisi dari sistem analog ke sistem digital. Sedang kita siapkan dari people, process, dan teknologi. Karena bukan semata-mata teknologi tetapi ada aspek lainnya. Kita bangun rumah digital Indonesia,” ucapnya.

Terkait pentingnya menjaga data dari serangan dunia maya, Rhesa Yogaswara Ketua Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi) menyatakan sangat penting. Menurutnya kepemilikan data dapat berdampak positif bagi perekonomian, tetapi di sisi lain data yang terkumpul, digunakan orang orang yang salah maka sangat berbahaya. “Pengelolaan big data dalam sektor industri menjadi konsen bagi kita semua,” katanya.

Ia berpesan, kesadaran pelaku usaha untuk menjaga data harus ada. “Pelaku usaha harus memiliki kesadaran untuk melakukan pencegahan dari sisi infrastruktur dari sisi kebijakan hingga pada tingkat peraturan,” ucapnya.

Baca juga : Gelar Halal Bihalal, DPN Peradi SAI Ingin Satukan Peradi Yang Terbelah

Sebagai salah satu vendor bidang keamanan siber adalah, SNC telah berpengalaman dalam bidang cyberspace security, yang telah mahir menjalankan upaya untuk menjaga ketersediaan, kerahasiaan, dan integritas dunia maya menurut standar ISO (International Organization for Standardization).■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.