Dark/Light Mode

25 Tahun Reformasi, Aktivitis 98 Ingatkan Kualitas Demokrasi

Jumat, 19 Mei 2023 18:30 WIB
Peringatan 25 Tahun Reformasi oleh Aldera/Ist
Peringatan 25 Tahun Reformasi oleh Aldera/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Peringatan 25 Tahun Reformasi yang dilakukan oleh banyak aktivis, menunjukan perjuangan membangun demokrasi tidak mudah. Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) yang merupakan eksponen aktivis 98, mengingatkan pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas demokrasi.

Sekjen Aldera Pius Lustrilanang menyebutkan, demokrasi yang terbangun sejak 98 masih prosedural dan rentan terhadap ancaman. Hal ini ditandai dari adanya agenda gelap yang sistematis dengan menyuarakan penundaan pemilu.

“Kami sengaja memperingati 25 tahun ini karena ada kehendak inkonstitusional, ide tiga periode, perpanjangan masa jabatan dan tunda pemilu,” kata Pius, dalam acara konferensi pers peringatan 25 tahun reformasi, yang digelar Aldera, di Jakarta, Jumat (19/5).

Baca juga : Demokrasi Terpimpin Ke Demokrasi Rakyat?

Menurut Pius, tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 yang berjalan sekarang ini bukan jaminan bahwa status demokrasi kita baik-baik saja. Maka peringatan 25 tahun reformasi harus menjadi momentum menggelorakan kembali semangat menjaga demokrasi selepas Indonesia selama 33 tahun terbelenggu rezim otoriter.

“Demokrasi sudah bagus meskipun masih prosedural, tetapi mengarah pada substantif,” kata aktivis yang kini menjadi anggota BPK.

Aldera menerbitkan buku dan melakukan bedah buku di puluhan kampus di Indonesia sebagai upaya memperingati 25 tahun reformasi. Puncaknya, Aldera bakal menggelar jalan sehat pada Minggu (21/5), atau mengambil momentum pidato politik terakhir Presiden Soeharto. 

Baca juga : Dorong Teknologi Informasi, Literasi Digital Digelar Di Lingkungan SMK Kabupaten Blitar

Pius menyebutkan, semua pihak harus terlibat dalam mempertahankan demokrasi karena menghadapi tantangan yang tak mudah. Aldera mendengungkan slogan “Bersatu Sehati Menjaga Demokrasi”, dalam memperingati 25 tahun reformasi.

“Kami mengajak semua pihak waspada, karena bisa saja (pembungkaman) kembali kapan pun,” ujarnya.

Dalam tahun politik ini, Aldera meminta para peserta pemilu, khususnya pasangan capres dan cawapres ikut mendidik masyarakat. Mereka yang menikmati buah dari demokrasi tidak menggunakan cara kotor yang berimplikasi pada keterbelahan masyarakat.

Baca juga : Lestari Ingatkan Stabilitas Nasional Topang Pertumbuhan Ekonomi

“Bersainglah dengan baik, didiklah pemilih bahwa pemilu presiden itu biasa, jangan bikin pengotakan,” ujarnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.