Dark/Light Mode

Soal Pembentukan Kodam

Jenderal Dudung Jawab Kritikan Megawati

Selasa, 23 Mei 2023 08:00 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam sesi dorstop usai Peluncuran dan Bedah Buku KSAD berjudul Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork di UAD Yogyakarta, Senin (22/5/2023). (Foto: Antara).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam sesi dorstop usai Peluncuran dan Bedah Buku KSAD berjudul Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork di UAD Yogyakarta, Senin (22/5/2023). (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pembentukan Markas Komando Daerah Militer (Kodam) di setiap provinsi menuai pro dan kontra. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ada di posisi yang kontra terkait program ini. Menyikapi pro-kontra ini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman angkat bicara.

Mega menyatakan heran dengan rencana pembangunan Kodam di setiap provinsi. “Pak, sudahlah dulu, Pak. Ini nggak ada perang, satu. Kedua, apa kita juga mau perang?” ujar Mega, saat memberikan sambutan acara Peluncuran 58 Judul Buku di Hari Jadi ke-58 Lemhanas, di Jakarta, Sabtu (20/5).

Terkait program ini, Dudung menerangkan, rencana pembentukan Kodam ini awalnya disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada dirinya. Rencana ini dilakukan bercermin dari transformasi yang dilakukan institusi kepolisian. Dudung menegaskan, pembentukan Kodam tidak tepat jika dikaitkan dengan perang.

Baca juga : Inter Rawan Kehilangan Tiket Ke Liga Champions

Dia menjelaskan, sebelumnya, Kepolisian di provinsi ada tipe A, B, dan C. Tipe A dipimpin Irjen, tipe B dipimpin Brigjen, dan tipe C dipimpin Kombes. “Sekarang (Kepala) Polisi di setiap provinsi sudah bintang dua semua. Nah, sementara angkatan darat masih kolonel, Danremnya itu,” tutur Dudung, di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Bantul, DIY, kemarin.

Saat ini, Mabes AD baru memiliki 15 Kodam. Dengan total 38 provinsi di Indonesia, akan terbentuk 23 Kodam baru.

Dalam pelaksanaannya, Mabes AD tidak melakukan pembangunan markas Kodam baru. Mereka memilih menaikkan Komando Resor Militer (Korem) tipe A yang sudah ada di ibu kota provinsi untuk diubah menjadi Kodam.

Baca juga : ToT Pembentukan Pandu Digital Dukung Kualitas Guru Dan Tenaga Pendidik Di Sumsel

Di sisi lain, saat ini, tidak semua provinsi memiliki Kodam yang dipimpin Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam). Contohnya Kodam II/Sriwijaya yang meliputi wilayah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.

“Kita kan di setiap provinsi tidak semuanya Pangdam, ada seperti di Lampung, itu provinsi. Kapoldanya (Lampung) bintang 2, Danremnya bintang 1. Artinya tuntutan zamannya juga seperti ini. Sekarang sudah begitu kompleks permasalahan, maka di masing-masing perlu ada Kodam,” jelas Dudung.

Setelah mendapat arahan dari Prabowo, Dudung menyampaikan rencana pembentukan Kodam ini ke Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan disetujui. Progresnya, saat ini masih digodok Mabes TNI, kemudian diserahkan ke Kementerian Pertahanan, lalu akan dibawa ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan terakhir disampaikan ke Presiden.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.