Dark/Light Mode

Benny Susetyo Dukung Kapolri Sikat Mafia Perdagangan Manusia

Senin, 12 Juni 2023 13:11 WIB
Budayawan, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)
Budayawan, Antonius Benny Susetyo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Budayawan, Antonius Benny Susetyo menyoroti korban atas tingginya kasus perdagangan manusia. 

Benny menilai, buruh migran dan human trafficking adalah masalah yang mendasar, dikarenakan ribuan manusia tak berdosa menjadi korban para mafia yang berkeliaran di tingkat desa, mereka memberikan janji-janji manis, namun dibalik itu mereka telah melukai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Baca juga : Ke Semifinal Singapore Open, Ginting: Saya Main Tenang

"kita menjadi miris, karena jumlah korban yang terus meningkat itu harusnya segera dihentikan. Presiden Jokowi sudah menegaskan perang terhadap mafia buruh migran, terhadap mereka yang menempatkan secara ilegal dan perang itu harus dimulai dengan memutuskan tali temali proses penyeludupan para butuh migran yang ilegal,” ujar Benny, Senin (12/6).

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengatakan, perlunya memutus tali temali jaringan mafia buruh migran. Di sisi lain, Benny optimis, bahwa di bawah komando Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit, para mafia perdagangan manusia akan dibasmi.

Baca juga : BP2MI Apresiasi Polri Gercep Sikat Sindikat Mafia Perdagangan Orang

"Kita yakin dengan Polri di bawah komando Jenderal Listyo Sigit, akan mampu mengatasi para mafia dan aktor intelektual serta aktor yang membiayai para buruh imigran yang ilegal itu. Karena aktor-aktor itu sulit disentuh hukum, karena punya baking oknum dari mulai aparat desa, aparat pemerintahan, mulai dari imigrasi, bahkan dari oknum-oknum pejabat yang melindungi mereka,” ujarnya.

Benny mengatakan, perlu ada political will dari semua pihak untuk dapat bersepakat dengan negara dengan berani membongkar sindikat perdagangan manusia. "Maka tidak bisa lagi kalau kita tidak mencoba memutus tali rantai kejahatan kemanusiaan karena kejahatan ini bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dan inilah keberjalinan Soekarno sejak dulu, Dulu namanya koeli sekarang modern slavery,” tuturnya.

Baca juga : Ngaku Tua Dan Pikun, Mahathir Pastikan Tak Ikut Pemilu Negara Bagian Malaysia

Untuk diketahui, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang atau Satgas TPPO di bawah koordinasi Badan Reserse Kriminal Polri, pada Selasa (6/6). Satgas TPPO itu kini sedang memburu lima sindikat perdagangan orang.

Listyo menekankan, jajaran yang gagal mengungkap kasus perdagangan orang di wilayahnya akan menghadapi konsekuensi serius dicopot dari jabatan atau akan diproses hukum. ”Jajaran kepolisian yang tidak dapat mengungkap kasus TPPO di wilayahnya akan menghadapi konsekuensi serius. Mereka akan diproses hukum dan dicopot dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penanganan tindak pidana ini,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.