Dark/Light Mode

Satgas Papua Ungkap Penyebar Video Ancaman Pembunuhan Pilot Susi Air

Senin, 3 Juli 2023 16:48 WIB
Menurut Kasatgas Ops Damai Cartenz, Faizal Ramadhani (Foto: Istimewa)
Menurut Kasatgas Ops Damai Cartenz, Faizal Ramadhani (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Ops Damai Cartenz Papua mengungkap fakta baru di balik beredarnya video ancaman pembunuhan terhadap Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menurut Kasatgas Ops Damai Cartenz, Faizal Ramadhani, ancaman pembunuhan itu bukan dari kelompok teroris Papua yang menyandera Kapten Philip.

"Yang menyampaikan ultimatum ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya, melainkan dari kelompok Jefry Pagawak," kata Faizal Ramadhani, Senin (3/7).

Faizal mengatakan, KKB pimpinan Jefry Pagawak berasal dari Intan Jaya, Papua Pegunungan. Jefry mengunggah video ancaman pembunuhan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu lewat akun berinisial NT.

Baca juga : Santri Dukung Ganjar Bikin Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Di Lebak

"Yang meng-upload ultimatum ancaman pembunuhan pilot tersebut itu justru dari kelompok yang lain lagi dengan menggunakan akun atas nama NT. NT merupakan kelompok dari Intan Jaya," ungkapnya.

Menurut Faizal, penyanderaan pilot Susi Air ini tersebut dimanfaatkan beberapa kelompok lain dengan menyebar informasi simpang siur. Namun, Faizal belum merinci motif di balik hal tersebut. "Sehingga menyampaikan berita-berita yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat dipercaya," jelas Faizal.

Faizal menambahkan, KKB pimpinan Jefry Pagawak yang mengancam akan menembak pilot Susi Air bertempat tinggal di Papua Nugini. Jefry Pagawak sudah masuk dalam daftar pencarian rang (DPO). "(Jefry Pagawak) telah menjadi DPO Polri dalam hal ini Satgas Ops Damai Cartez," terangnya.

Baca juga : Bupati-Kades Gowa Kunjungi Jateng, Belajar Ke Ganjar Soal Pembangunan Desa

Pihaknya masih fokus melakukan proses negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air dari tangan Egianus. Namun, Faizal belum memastikan kondisi terkini pilot tersebut.

"Sampai sekarang proses negosiasi yang diinisiasi Bapak Kapolda Papua dan Pangdam bersama dengan stakeholder, baik pihak Gereja maupun Pemerintah Daerah, sudah berjalan, tapi masih dalam konteks yang masih berkembang," ucapnya.

Sebelumnya, KKB meminta uang tebusan untuk pembebasan Philip. Jika uang tebusan itu tidak ada, KKB mengancam akan menembak mati pilot Susi Air tersebut pada 1 Juli 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.