Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Kehormatan PDI Perjuangan (PDIP) ternyata sudah menyidang Budiman Sudjatmiko terkait pertemuannya dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Hasilnya, PDIP cuma Kasih peringatan buat Budiman. Meskipun eks aktivis itu, terang-terangan puji-puji Prabowo, tapi banteng masih lembek ke Budiman.
Pemanggilan Budiman oleh Dewan Kehormatan tak sebombastis seperti pemanggilan Gibran Rakabuming atau Effendi Simbolon. Kedatangan Budiman ke Markas Banteng di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/7) siang, nyaris tak tercium media.
Informasi Budiman sudah disidang itu, diungkap Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut Komarudin, pihaknya sudah meminta klarifikasi dari Budiman yang berkunjung ke Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada pertengahan Juli lalu. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta klarifikasi Budiman soal pujian yang ditujukan kepada Prabowo.
Dalam klarifikasi tersebut, lanjut dia, Budiman menyampaikan kedatangannya ke kediaman Prabowo bukan dalam rangka menyampaikan dukungan di Pilpres 2024. Budiman datang ke rumah Prabowo karena ingin mengkonsolidasikan kaum nasionalis. Secara khusus, Budiman ingin mempertemukan Ganjar dan Prabowo.
Budiman berpendapat, Prabowo dan Ganjar mewakili calon pemimpin yang berasal dari dua periode yang berbeda. Sehingga, ia menginginkan dua kekuatan itu bersatu.
"Dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon Orde Baru dan calon reformasi, katakanlah begitu. Pak Ganjar sebagai generasi reformasi dan Pak Prabowo sebagai generasi Orde Baru," kata Komarudin.
Baca juga : Pemerintah Tancap Gas Pembebasan Lahan IKN
Lalu, apakah Budiman diberikan sanksi? Komarudin mengatakan, Budiman hanya diberikan peringatan agar kembali kepada garis partai. "Tidak ada (sanksi), hanya memberi warning untuk kembali ke garis organisasi," tuturnya.
Tidak hanya ke Budiman, Komarudin menegaskan, seluruh kader PDIP harus patuh terhadap aturan partai. Termasuk pada keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri yang mengusung Ganjar sebagai capres PDIP 2024.
"Semua kader PDIP dari Sabang sampai Merauke wajib tegak lurus mendukung putusan yang telah diputuskan Bu Ketum," tegasnya.
Hal senada disampaikan Hasto Kristiyanto. Kata dia, DPP PDIP tidak memberikan sanksi kepada Budiman yang sudah bertemu dengan Prabowo.
"PDIP ini kan bukan partai yang kejam. Bukan partai yang menindak tanpa suatu proses, yang memerintahkan seseorang untuk dipecat tanpa proses,” ujar Hasto di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/7) malam.
Hasto mengatakan, partainya selalu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan persoalan internal partai. “Kami adalah partai demokrasi, maka nilai-nilai demokrasi itu yang kami emban, yang kami jalankan dengan baik,” kata Hasto.
Baca juga : Shandong Kerui Pamerin Alat Pengeboran Migas Canggih Di Pameran IPA
Kenapa Budiman tak disanksi? Hasto mengaku sudah bertemu dan meminta klarifikasi langsung dari Budiman. Dari klarifikasi itu, Hasto menilai Budiman masih menunjukkan loyalitas kepada banteng.
Hasto mengungkapkan, ada sejumlah penawaran kepada Budiman. Namun, Budiman menolak dan menyatakan masih "merah" dan menyatakan masih loyal kepada PDIP.
Hasto mengungkapkan, loyalitas yang sama ditunjukkan Effendi Simbolon saat mendapat penawaran. Kata dia, sikap loyal kader ini yang membuat partai tetap solid sebagaimana ditunjukkan dalam survei teranyar.
"Kami solid ketika memperjuangkan Pak Jokowi dari mulai wali kota, gubernur, menjadi presiden dua kali, itu menunjukkan soliditas dari partai yang sangat kuat," ujar Hasto.
Sebagaimana diketahui, Budiman menemui Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7) malam. Budiman mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo bukan untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024. Meski begitu, Budiman memberikan pujian kepada Prabowo yang kini menjadi Menteri Pertahanan itu, sebagai salah satu tokoh terbaik di Indonesia saat ini.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas. Dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman, saat itu.
Baca juga : Sah, Pertamina Dan Petronas Masuk Blok Masela
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menyoroti lembeknya banteng kepada kader-kader yang sempat cawe-cawe dengan Capres lain. Adi menilai, PDIP hanya ingin menertibkan kader-kadernya agar tegak lurus mendukung Ganjar. Menurut dia, PDIP memberikan peringatan sama seperti kepada Effendi Simbolon dan Gibran Rakabuming Raka.
"Saya kira, PDIP ini hanya ingin menertibkan siapapun yang merasa kader PDIP, entah dia itu gubernur, bupati, wali kota, anggota dewan, menteri bahkan presiden sekalipun, itu tidak boleh genit dan main mata gitu," kata Adi.
Menurut dia, tujuan tersebut sudah tercapai dengan pemanggilan tersebut. Toh, akhirnya kader yang dipanggil menyampaikan tegak lurus kepada arahan partai.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya