Dark/Light Mode

Bakal Disidang Banteng, Budiman Nggak Gentar

Jumat, 21 Juli 2023 08:29 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (Foto: Antara)
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku tidak gentar bakal disidang partainya. Mantan aktivis '98 ini ngotot, pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukanlah sebuah pelanggaran. "Saya akan datang," tegas Budiman.

Wacana pemanggilan terhadap Budiman awalnya diungkap Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun. Pernyataan Komarudin ini disampaikan selang sehari pasca Budiman bertemu dengan Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Selasa (18/7) malam.

Komarudin menduga, Budiman telah melakukan pelanggaran dengan mendatangi kediaman Prabowo. Mengingat, Prabowo merupakan Capres dari Gerindra. Sedangkan PDIP, kata dia, sudah mendeklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capresnya.

“Ketika kader mendatangi calon lain, itu namanya melakukan perlawanan terhadap keputusan partai dan itu harus diminta pertanggungjawabannya,” ujar Komarudin.

Sebagai kader banteng, lanjut dia, Budiman harus tegak lurus dengan keputusan Megawati terkait pencalonan presiden untuk Pemilu 2024. Komarudin pun menganggap, Budiman tak bisa berdalih kunjungannya dilakukan atas nama pribadi.

“Orang sekelas Budiman Sudjatmiko kan orang mengerti (aturan) organisasi toh,” ucap dia. “Jadi, ketika dia beranggotakan partai dan bicara masalah politik, kebijakan politik, terutama soal presiden, itu kan bicara soal urusan partai,” sambungnya.

Baca juga : Senin Dipanggil Kejagung, Airlangga: Saya Datang...

Kapan Budiman akan dipanggil? “Ya Bulan Agustus, awal Agustus,” jawab Komarudin.

Tak hanya Komarudin, sejumlah elite PDIP juga ikutan berang dengan kelakuan Budiman yang memuji-muji Prabowo. Politisi senior PDIP, Panda Nababan bahkan menyarankan agar Budiman lebih baik keluar dari banteng. "Sebaiknya Budiman jujur saja kalau mau mendukung Prabowo dan keluar dari PDIP," ujar Panda.

Politisi Senior PDIP Hendrawan Supratikno menegaskan, sampai saat ini partainya tetap solid, terlepas apa pun yang dilakukan Budiman. Tidak ada perpecahan di internal Banteng.

Menurut Hendrawan, pertemuan Budiman dengan Prabowo merupakan pertemuan dua politisi dari poros yang berbeda. Makanya wajar ketika akhirnya DPP PDIP harus mengklarifikasi langkah Budiman tersebut.

"Rekan BS (Budiman Sudjatmiko) sedang berdialektika dengan diri sendiri. Karenanya berusaha merumuskan algoritma pengambilan keputusan yang bersifat individual," beber Hendrawan.

Padahal, seluruh kader banteng harusnya otomatis mendukung keputusan Megawati untuk mengusung Ganjar Pranowo. Untuk itu, dia melihat Budiman hanya sedang menyesuaikan diri atas keputusan itu. "Ada yang butuh waktu menyesuaikan diri, itu bisa dimengerti," imbuh anggota Komisi XI tersebut.

Baca juga : Putusan Perkara TPPU Ditunda, Budi Tjahjono Ngaku Pusing

Menanggapi kritikan dan rencana pemanggilan tersebut, Budiman angkat suara. Mantan anggota DPR ini justru  menyambut positif rencana pemanggilan dirinya. Budiman bakal memanfaatkan momen ini dengan memberikan informasi politik terbaru kepada Banteng.

"Oh tentu akan baik jika ada diskusi dengan DPP PDI Perjuangan sehingga partai ter-update atas pertemuan tersebut," kata Budiman, kemarin.

Dia menegaskan, kedatangannya ke kediaman Prabowo merupakan kehendak sendiri. Tidak mengatasnamakan partai. Namun, karena telanjur mendapat panggilan, dia bilang akan sekaligus melapor ke PDIP. "Walau kedatangan saya sebagai pribadi, tapi tentu saya punya keinginan juga menyampaikannya ke DPP," tambahnya.

Budiman mengungkapkan, pertemuan dengan Prabowo berkaitan dengan kepentingan strategi bangsa. "Hal ini berdampak juga pada PDI Perjuangan. Sehingga PDI Perjuangan bisa menjadikan penjelasan saya sebagai salah satu referensi untuk kebijakan politik ke depan," jelasnya.

Karena itu dia meyakini partainya tidak akan memberikan sanksi padanya. "Saya yakin bisa meyakinkan posisi saya kepada partai. Saya yakin nggak ada sanksi. Partai akan memahami," ucap pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu.

Sementara, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira enggan mempersoalkan sikap rileks Budiman meski akan disidang. "Masih banyak hal lebih penting yang mesti partai kerjakan," tegas Andreas, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi Desain Baju Kampanye Ganjar

Lagipula, DPP telah menjalankan tugas dengan menyidang kader yang terindikasi mbalelo dari keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Ya panggilan sebelumnya baik Mas Gibran maupun Efendi untuk klarifikasi, ya kalau sudah clear, ya mau apalagi. Selesai toh," cetus Andreas.

Diketahui, Budiman merupakan politisi Banteng ketiga yang bakal merasakan persidangan karena bertemu dan memuji-muji Prabowo. Sebelumnya telah ada Gibran Rakabuming dan Effendi Simbolon. Lantas, apa soliditas PDIP goyang dalam mendukung Ganjar Pranowo.

Benarkah Budiman telah loncat menjadi kader Gerindra? Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membantah kabar tersebut. Muzani memastikan pertemuan antara Prabowo dengan Budiman hanya diskusi persoalan kebangsaan.

"Nggak, Pak Budiman tidak bergabung ke Gerindra. Beliau tidak ngomong sama sekali, nggak diomongin, nggak dibahas," tandas Muzani saat mengunjungi kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta, kemarin.

Partainya hingga kini menghormati Budiman sebagai kader PDIP. Sehingga sama sekali tidak ada pembahasan perihal kepindahan Budiman ke Gerindra. "Pak Prabowo sangat terbuka untuk bertemu dengan siapa saja," jelas Muzani.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat (20/7) dengan judul “Bakal Disidang Banteng, Budiman Nggak Gentar”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.