Dark/Light Mode

Menpora Ke Masjid Sebelum Pamitan, Banjir Duit Jadi Banjir Air Mata

Jumat, 20 September 2019 10:55 WIB
Menpora Imam Nahrawi sebelum acara perpisahan dengan anak buahnya, di Kantor Kemenpora, Jakarta, kemarin. (Foto: Antara).
Menpora Imam Nahrawi sebelum acara perpisahan dengan anak buahnya, di Kantor Kemenpora, Jakarta, kemarin. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Imam Nahrawi mundur dari kursi Menpora sehari setelah diumumkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI. Kemarin, politisi PKB yang disebut KPK menerima uang haram sebesar Rp 26,5 miliar ini, berpamitan dengan anak buahnya di Kemenpora.

Imam tampak sedih, pegawainya juga. Pamitan pun diisi isakan tangis. Banjir duit berubah jadi banjir air mata. Imam tiba di Kemenpora pukul 12.20 siang. Sebelumnya, dia ke Istana Negara lebih dulu untuk menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Jokowi. 

Baca juga : Ini Dia Fasilitas Bagi Disabilitas di Bandara Soekarno-Hatta

Di Kemenpora, Imam tidak langsung masuk kantor. Dia lebih dulu singgah ke masjid yang ada di salah satu sisi kantor, untuk salat zuhur. Cukup lama pria asal Bangkalan itu berada dalam masjid. Sekitar satu jam. Ketika keluar, dia mengungkapkan, masjid itu jadi tempat pertama dituju lantaran ada kenangannya. 

“Saya dulu waktu awal kali jadi menteri, itu masuk masjid, sembahyang. Saya berkenalan dengan jemaah di masjid. Sekarang saya juga salat zuhur di sini bersama jemaah yang lain. Ini sebagai semangat,” tuturnya kepada wartawan yang menungguinya. Ditanya soal kasus hukum yang menim panya, Imam mengelak. 

Baca juga : Menpora Harap Djarum Foundation Tetap Gelar Audisi Bulu Tangkis

“Karena ini masjid, enggak boleh ada statement apa pun,” tampiknya. Imam kemudian berjalan menuju Wisma Kemenpora. 

“Saya mau melihat sahabat-sahabat saya,” selorohnya. Di auditorium wisma itu, seluruh staf dan pejabat, dari eselon I hingga IV, telah berkumpul. Di antara mereka, tam pak Deputi II  Asrorun Niam Soleh, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, 

Baca juga : Merakyat, Raja Malaysia Sarapan Bareng Warga Biasa

Deputi I Faisal  Abdullah, Deputi III Ra den Isnanta, dan Deputi IV  Yuni Poer wanti. Pertemuan Imam dengan para anak buahnya itu berlangsung tertutup. menggelar  Asian Games dan  Asian Para Games. 

“Itu dicatat sejarah,” ucap Imam disambut tepuk tangan. War tawan menunggu di luar ruangan. Tapi, aktivitas Imam masih bisa di lihat dari balik kaca. Imam berdiri di depan mikrofon. Tampaknya, dia memberikan sambutan. Sesekali, Imam membuka kaca mata, kemudian mengusap matanya. Tepuk tangan beberapa kali terdengar. Setelah itu, satu persatu pegawai berbaris. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.