Dark/Light Mode

Dengan Ngaji Tsunami, Ibu-ibu Belajar Mitigasi Bencana

Kamis, 1 Agustus 2019 21:22 WIB
Ibu-ibu Aisyiyah sedangan mengikuti Ngaji Tsunami (Foto: MDMC)
Ibu-ibu Aisyiyah sedangan mengikuti Ngaji Tsunami (Foto: MDMC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rombongan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), yang sedang melakukan Ekspedisi Destana Tsunami 2019, sudah memasukin Purworejo, Kebumen, dan Cilacap. Di tiga kabupaten ini, banyak kegiatan yang dilakukan. Salah satunya Ngaji Tsunami.

Ekspedisi Destana Tsunami 2019 ini dilakukan sejak 12 Juli hingga 17 Agustus 2019. Dimulai dari Banyuwangi hingga Banten. Dalam kegiatan ini, MDMC bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Kegiatan ini juga diikuti berbagai lembaga pemerintah, NGO, Pemda, dunia usaha, dan warga masyarakat di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa. Kegiatannya berupa sosialisasi kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami di kurang lebih 584 desa, 24 kota/kabupaten dan 5 propinsi.

Baca juga : 200 Penerima Beasiswa Erasmus, Siap Belajar di Eropa

Saat rombongan ekspedisi Destana memasuki Jawa Tengah. Kegiatan pertama dilakukan di Purworejo pada 29 Juli 2019. Kemudian disusul di Kebumen pada 30-31 Juli 2019. Terakhir di Cilacap pada 1 Agustus 2019. 

Di 3 kabupaten tersebut, MDMC Jawa Tengah menyiapkan 2 kegiatan pokok, yaitu pengobatan gratis dan Ngaji Tsunami. Ngaji Tsunami, sesuai namanya, berisi pengajian. Ada penceramah dan ada jemaahnya. Yang beda adalah materinya. 

Jika pengajian biasanya mengangkat tema-tema agama Islam, di Ngaji Tsunami materi yang diangkat khusus membahas tentang tsunami. Penyelenggara dan pesertanya istimewa juga, yaitu ibu-ibu pimpinan, anggota serta simpatisan ‘Aisyiyah di masing-masing daerah tersebut.

Baca juga : Hadapi Momota, Jojo Belajar dari Rekaman

Penggagas Ngaji Tsunami, Naibul Umam, mengatakan bahwa ibu-ibu adalah kelompok masyarakat yang penting dalam penanggulangan bencana. Karena itu, harus menjadi sasaran utama sosialisasi. 

"Sosialisasi kepada ibu-ibu itu efektif karena biasanya mereka senang bercerita dengan orang-orang di sekitarnya. Jika diberi materi tentang kesiapsiagaan bencana, hampir bisa dipastikan itu juga akan disampaikan minimal kepada keluarganya," kata Ketua MDMC Jawa Tengah.

Ngaji Tsunami di Purworejo diselenggarakan Pimpinan Daerah Aisyiyah Purworejo di Masjid Jami' Al Hasanah, Jatimalang, Purworejo. Sedangkan di Kebumen dilaksanakan di Masjid Al Aziz, Desa Ambal dan Mathlabussalam Tambakmulya, Puring, Kebumen. Di Cilacap, dilaksanakan di musala SMPN 1 Binangun, Cilacap.

Baca juga : Duh, 150 Pengungsi Tewas Tenggelam Di Laut Mediterania

“Meski dilaksanakan dalam kelompok masyarakat terbatas, Ngaji Tsunami adalah sebuah terobosan baru yang potensial diperluas kepada segmen lainnya. Sehingga ngaji dengan tema-tema kebencanaan yang masif diharapkan bisa makin meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” kata Umam. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.