Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Hari-hari ini Jakarta sedang dilanda polusi udara, sementara waktu saya sebagai Direktur WHO Asia Tenggara tinggal di New Delhi beberapa tahun yang lalu juga ada polusi udara. Biasanya di New Delhi polusi udara buruk-buruknya di sekitar Oktober dan November.
Di New Delhi memang sudah lama jadi aturan bahwa mobil harus memeriksa uji emisinya, termasuk mobil diplomat yang saya naiki. Juga ada beberapa pendekatan mereka yang menarik. Di New Delhi dibuat level siaga waspada dan bahaya tergantung dari konsentrasi PM 2.5. Jadi berbeda dengan kita yang menggunakan AQI, yang merupakan komposit dari PM 2.5 PM 10 dan gas polutan.
New Delhi menggunakan pendekatan GRAP (Graded Response Action Plan). Jadi penanganan akan bertingkat sesuai derajat yang ada di waktu itu.
Baca juga : Kontribusi Pangdam V Brawijaya Bina Menwa Diapresiasi
Kalau sudah level waspada truk angkutan non essential sudah tidak boleh masuk kota. Generator listrik diesel pribadi tidak boleh dioperasikan (yang boleh hanya CNG).
Konstruksi gedung distop. Pemda setempat lalu melakukan penyemprotan kabut air di beberapa tempat.
Kalau level bahaya maka sekolah diliburkan. Kantor essensial saja yang boleh masuk.
Baca juga : Prof. Tjandra: Bisa Picu Kematian, Polusi Udara Jangan Diabaikan
Akan baik kalau sekarang juga dijelaskan pada masyarakat tentang bagaimana derajat / level polusi udara kita, bisa pakai kriteria waspada, atau mungkin hati-hati, atau mungkin mengancam, atau bahaya, atau pakai derajat 1 sampai 5, dll. Tergantung istilah dan kriteria apa yang akan dipakai.
Yang jelas tentu baik kalau secara berkala diumumkan ke publik secara luas, dan lebih baik lagi kalau di bagi-bagi bagaimana situasi polusi di lima wilayah kota Jakarta, yang mungkin berbeda satu dengan lainnya.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Penulis adalah Ketua Majelis Kehormatan Dokter Paru Indonesia, Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi, Guru Besar Universitas Indonesia.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya