Dark/Light Mode

Rakor Asosiasi dan Komunitas Literasi Tularkan Best Practise Gemar Baca

Kamis, 7 September 2023 17:04 WIB
Rapat Koordinasi Asosiasi dan Komunitas Literasi 2023, di Jakarta, Kamis (7/9). (Foto: Dok. Perpusnas)
Rapat Koordinasi Asosiasi dan Komunitas Literasi 2023, di Jakarta, Kamis (7/9). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi harus jadi kesatuan dalam upaya membentuk perilaku gemar membaca meski masih terkendala fiskal. Konsep literasi harus jadi dasar kebijakan pembangunan. 

"Penguatan kapasitas masyarakat terus dibangun agar literasi semakin kuat," ujar Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adin Bondar, pada Rapat Koordinasi Asosiasi dan Komunitas Literasi 2023, di Jakarta, Kamis (7/9).

Penguatan literasi yang dilakukan Pemerintah, terang Adin, sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN )2020-2024 dan menjadi prioritas pembangunan. "Kalau ini dikerjakan secara holistik, maka penguatan literasi bisa terus dikawal," tambah Adin.

Baca juga : Gelar Rakornas, Japelidi Komit Tingkatkan Literasi Digital Indonesia

Pada kesempatan secara daring, Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Ismunandar menyatakan, aktivitas literasi adalah kegiatan yang produktif. Kemampuan berpikir manusia yang kompleks hanya bisa dilakukan ketika rajin membaca dengan serius. 

"Membaca buku dengan serius sekaligus upaya membatasi penggunaan ponsel di kalangan anak-anak," tambah Ismunandar. 

Sedangkan, dua narasumber lain, yakni Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan Fitriana dan Bunda Literasi Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati, masing-masing memberikan praktik baik (best practise) penguatan literasi di masyarakat.

Baca juga : Ajak Pelanggan Peduli Lingkungan, Pertamina Adakan Uji Emisi Gratis Di 14 SPBU

Di Sumsel, Fitriana menjelaskan, pihaknya telah menelurkan sejumlah peraturan daerah (Perda) maupun peraturan gubernur (Pergub) sehingga literasi bisa diselenggarakan secara massif. "Satu program literasi unggulan dari Sumatera Selatan adalah Bunda Kece, yakni Bunda Literasi Kecamatan Sampai Desa," ungkap Fitriana.

Sedangkan, Bunda Literasi Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati melakukan sejumlah inovasi literasi di masyarakat, salah satunya dengan mengukuhkan Bunda Literasi hingga di tingkat RW di wilayah Kabupaten Bandung. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Dewi Kartikasari mengatakan, asosiasi dan komunitas literasi memiliki peran penting dalam pembudayaan kegemaran membaca dan literasi masyarakat.

Baca juga : Kepala BP2MI Apresiasi Langkah Ditjen Imigrasi Gratiskan Pembuatan Paspor PMI

Rakor Literasi dihadiri tidak kurang 150 peserta dari berbagai forum, asosiasi, komunitas, pegiat literasi bergerak, pustakawan, dan diikuti ratusan peserta melalui zoom. Sejumlah narasumber yang dihadirkan, antara lain Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adon Bondar, Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap untuk UNESCO Ismunandar, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan Fitriana, Bunda Literasi Kabupaten Bandung Emma Dety Permanawati, dan pegiat literasi Deasy R Tirayoh.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.