Dark/Light Mode

Bicara Krisis Energi, Krisis Pangan Dan Krisis Ekonomi

Jokowi Tidak Nakut-nakutin

Sabtu, 16 September 2023 08:00 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan orasi ilmiah saat sidang terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 IPB, di Gedung Graha Widya Wisuda, IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9). Di sini, Jokowi bicara soal ancaman krisis ekonomi, pangan dan energi. (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi menyampaikan orasi ilmiah saat sidang terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 IPB, di Gedung Graha Widya Wisuda, IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9). Di sini, Jokowi bicara soal ancaman krisis ekonomi, pangan dan energi. (Foto: Biro Pers Setpres)

 Sebelumnya 
Jokowi menegaskan, apa yang disampaikannya bukan untuk mena­kut-nakuti. Ia mengatakan, menceri­takan tantangan itu agar kita bersiap.

"Saya lebih senang, kita tahu tan­tangan ke depan, kita paham sulit­nya apa. Sebab itu kita lakukan ini, solusinya begini," kata Jokowi.

Baca juga : Akumulasi Kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi Dalam Bidang Lingkungan HidupĀ 

Kepala Negara lalu memberikan contoh ancaman krisis pangan yang menurutnya relevan dengan IPB. Kata dia, ancaman krisis pangan bisa terjadi lantaran jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, sehingga mengerek pula kebutuhan pangan. Ditambah saat ini adan ancaman super El Nino yang mem­buat produksi pangan juga berkurang.

Di saat yang sama kondisi geopolitik yang memanas akibat perang Rusia-Ukraina yang membuat membuat paso­kan pangan seperti gandum juga terbatas. Akibatnya harga gandum pun melonjak.

Baca juga : Yuk, Kurangi Keluyuran Dan Terapin Pola Hidup Sehat

Komoditas beras pun begitu. Kata dia, Saat ini ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan guna menyelamatkan rakyatnya sendiri, seperti India. Akibatnya harga beras naik di seluruh dunia, juga membuat banyak negara kesulitan mencari impor beras.

"Kita mau memperbesar cadangan strategis beras mau impor barangnya sulit didapatkan. Tidak seperti dulu, kita disodori pak ini dibeli. Sekarang mencari beras sangat sulit karena (negara-negara) ingin menyelamatkan rakyat sendiri-sendiri," paparnya.

Baca juga : Bicara Keadilan, Perdamaian Dan Persatuan Di KTT ASEAN, Jokowi Membanggakan

Jokowi pun menaruh harapan besar kepada IPB untuk melakukan inovasi dalam bidang pangan.“Nah, ini tugas­nya IPB, Pak Rektor. Urusan pangan ini sudah, serahkan ke IPB. Insya allah rampung. Saya tunggu antisipasi, ren­cana dan pelaksanaannya harus seperti apa,” ungkapnya.

Lebih jauh, Jokowi setuju dengan konsep agromaritim yang inklusif dan berkelanjutan atau sustainable and inclusive agromaritime yang dikem­bangkan oleh IPB. Menurutnya, konsep tersebut bisa menjadi bagian penting dalam inovasi ekosistem pangan Indone­sia. Namun, kata Jokowi, upaya tersebut tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja, tapi harus interdisipliner, dan bahkan transdisiplin ilmu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.