Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Bicara Krisis Energi, Krisis Pangan Dan Krisis Ekonomi
Jokowi Tidak Nakut-nakutin
Sabtu, 16 September 2023 08:00 WIB
Sebelumnya
Jokowi menegaskan, apa yang disampaikannya bukan untuk menakut-nakuti. Ia mengatakan, menceritakan tantangan itu agar kita bersiap.
"Saya lebih senang, kita tahu tantangan ke depan, kita paham sulitnya apa. Sebab itu kita lakukan ini, solusinya begini," kata Jokowi.
Baca juga : Akumulasi Kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi Dalam Bidang Lingkungan HidupĀ
Kepala Negara lalu memberikan contoh ancaman krisis pangan yang menurutnya relevan dengan IPB. Kata dia, ancaman krisis pangan bisa terjadi lantaran jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, sehingga mengerek pula kebutuhan pangan. Ditambah saat ini adan ancaman super El Nino yang membuat produksi pangan juga berkurang.
Di saat yang sama kondisi geopolitik yang memanas akibat perang Rusia-Ukraina yang membuat membuat pasokan pangan seperti gandum juga terbatas. Akibatnya harga gandum pun melonjak.
Baca juga : Yuk, Kurangi Keluyuran Dan Terapin Pola Hidup Sehat
Komoditas beras pun begitu. Kata dia, Saat ini ada 19 negara yang membatasi ekspor pangan guna menyelamatkan rakyatnya sendiri, seperti India. Akibatnya harga beras naik di seluruh dunia, juga membuat banyak negara kesulitan mencari impor beras.
"Kita mau memperbesar cadangan strategis beras mau impor barangnya sulit didapatkan. Tidak seperti dulu, kita disodori pak ini dibeli. Sekarang mencari beras sangat sulit karena (negara-negara) ingin menyelamatkan rakyat sendiri-sendiri," paparnya.
Baca juga : Bicara Keadilan, Perdamaian Dan Persatuan Di KTT ASEAN, Jokowi Membanggakan
Jokowi pun menaruh harapan besar kepada IPB untuk melakukan inovasi dalam bidang pangan.“Nah, ini tugasnya IPB, Pak Rektor. Urusan pangan ini sudah, serahkan ke IPB. Insya allah rampung. Saya tunggu antisipasi, rencana dan pelaksanaannya harus seperti apa,” ungkapnya.
Lebih jauh, Jokowi setuju dengan konsep agromaritim yang inklusif dan berkelanjutan atau sustainable and inclusive agromaritime yang dikembangkan oleh IPB. Menurutnya, konsep tersebut bisa menjadi bagian penting dalam inovasi ekosistem pangan Indonesia. Namun, kata Jokowi, upaya tersebut tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja, tapi harus interdisipliner, dan bahkan transdisiplin ilmu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya