Dark/Light Mode

Naik Kereta Cepat Ke Bandung

Jokowi dan Prabowo Melesat Bersama

Rabu, 20 September 2023 08:15 WIB
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat kunjungan kerja ke Bandung, Selasa (19/9). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat kunjungan kerja ke Bandung, Selasa (19/9). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) bikin Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto makin lengket. Keduanya melesat bersama dari Jakarta ke Bandung dalam rangka kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, kemarin. 

Kedatangan Jokowi ke PT Pindad untuk mengecek pabrik pembuatan senjata. Dalam kunjungannya itu, Jokowi didampingi Prabowo dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman. 

Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah bersama Jokowi sejak dari Jakarta. Keduanya menggunakan KCJB dari Stasiun Halim Jakarta Timur tujuan Stasiun Tegalluar, Cileunyi. Keduanya kompak mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih, serta celana bahan berwarna hitam. 

Dari foto yang beredar, Jokowi dan Prabowo duduk di gerbong yang sama dan saling berhadap-hadapan. Keduanya asyik berbincang selama perjalanan hingga tiba di stasiun pemberhentian terakhir. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju PT Pindad di Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat. 

Jokowi tiba di PT Pindad sekitar pukul 10.30 WIB. Di sini, Jokowi-Prabowo kembali menunjukan keakraban. Keduanya berkeliling ke gudang pabrik senjata milik dengan menumpangi kendaraan taktis (rantis) bernama Maung. Di dalam mobil, Prabowo menjadi supir, Jokowi duduk di sebelahnya. Kursi belakang ditempati Pratikno, Jenderal Dudung dan Dirut PT Pindad Abraham Mose.

Baca juga : Pertama Kali Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Prabowo: Serasa Di Luar Negeri

Usai tinjauan, Jokowi menuturkan, perkembangan PT Pindad meningkat sangat cepat, sehingga layak diapresiasi. "Di tahun 2022 peringkat Pindad sebagai perusahaan pertahanan itu rankingnya 79, diperkirakan tahun 2024 akan masuk di angka 60, tapi di 2025 kita masuk ke top 50, jadi prograsnya kelihatan," kata Jokowi.

Dari segi pendapatan perusahaan, juga kerap meningkat tiap tahun. Jokowi menyebut pendapatan PT Pindad di tahun 2022 sekitar Rp 25 triliun, dan bakal meningkat di tahun 2023 ini menjadi Rp 27 triliun. Penyumbang utama peningkatan pendapatan itu terbanyak dari pembelian yang dilakukan Kementerian Pertahanan.

Usai kunjungan, Jokowi dan rombongan kembali ke Jakarta. Seperti saat keberangkatan, untuk pulang ke Jakarta, Jokowi kembali menggunakan KCJB menuju Stasiun Halim. Prabowo ikut kembali dengan Jokowi menumpang KCJB dan kembali berada dalam 1 gerbong dan duduk yang saling berhadap-hadapan.

Prabowo membenarkan dirinya banyak berbincang dengan Jokowi selama di dalam KCJB. "Ya, tadi kita ngobrol tentang infrastruktur kereta api cepat, kemungkinan-kemungkinan apakah kita teruskan sampai Surabaya dan sebagainya," kata Prabowo, kemarin. 

Namun, ketika ditanya apakah yang dibincangkan adalah persoalan politik, Capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu, membantahnya. "Kebetulan tadi nggak ada soal politik," sambungnya.

Baca juga : Masuk Pasar Jatinegara, Jokowi: Harga Beras Masih Tinggi

Eks Danjen Kopassus itu mengaku baru pertama kali naik kereta cepat Jakarta-Bandung. Ia mengaku bangga karena fasilitas tersebut membuat Indonesia seperti di luar negeri. "High speed, canggih, modern bersih juga. Serasa di luar negeri. Tadi bagus sekali," pujinya.

Meskipun tidak ada pembicaraan politik, anak buah Prabowo mengaku senang melihat bosnya makin lengket dengan Jokowi. Gerindra semakin percaya diri Jokowi mantap mendukung Prabowo nyapres.

"Kami yakin Pak Jokowi pasti tahu siapa yang pantas dan bisa melanjutkan kepemimpinan beliau nanti," ucap juru bicara Prabowo sekaligus politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, kemarin. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Prabowo sangat diuntungkan dari kedekatannya dengan Jokowi. Prabowo mendapat berkah elektoral dan migrasi dari pemilih Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019.

Namun, kata Dedi, kedekatan antara Jokowi-Prabowo bisa saja hanya sementara. Sewaktu-waktu, Jokowi bisa kembali mesra dengan PDIP dengan meng-endorse Ganjar Pranowo. 

Baca juga : Demokrat Kasih Dukungan, Prabowo Peluk SBY

"Bisa saja Jokowi kembali ke Ganjar. Karena situasi saat ini serba kian tidak pasti, baik di kubu Prabowo maupun Ganjar," pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Rabu (20/9), dengan judul “Naik Kereta Cepat Ke Bandung, Jokowi dan Prabowo Melesat Bersama”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.