Dark/Light Mode

Jokowi Pastikan Tarif Kereta Cepat Terjangkau Walaupun Tak Disubsidi Pemerintah

Rabu, 13 September 2023 16:44 WIB
Presiden Jokowi saat menjajal kereta cepat, tadi pagi, Rabu (13/9). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat menjajal kereta cepat, tadi pagi, Rabu (13/9). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai uji coba tadi pagi, Rabu (13/9) Presiden Jokowi kepingin banget Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJb) segera diresmikan. Agar masyarakat luas juga bisa segera menikmatinya.

Soal tarif, Kepala Negara menyerahkan sepenuhnya kepada KCJB dan Kementerian Perhubungan.

"Nanti yang menentukan juga manajemen Kereta Cepat berdasarkan juga nanti tentu saja konsultasi dengan Kementerian Perhubungan," ucap Presiden.

Baca juga : Cerita Erick Jajal Kereta Cepat: Berangkat Pagi, Eh Sampai Bandung Masih Pagi

Namun demikian, ia tetap memastikan bahwa tarif yang berlaku bagi masyarakat nantinya akan melewati proses kalkulasi yang matang. 

Sehingga walaupun tidak diberikan subsidi dari pemerintah, tarif KCJB akan tetap terjangkau.

"Tapi apapun yang paling penting kita ini mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal, baik itu kereta cepat, MRT, LRT, bus," tutur Presiden.

Keretanya Cepat Tapi Nyaman

Baca juga : Presiden Jokowi Jajal KA Cepat Jakarta-Bandung, Waktu Tempuhnya Tak Sampai 1 Jam

Jokowi juga memberikan testimoninya usai merasakan langsung pengalaman menggunakan KCJB tadi pagi,  setibanya di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Kepala Negara, kereta yang mampu melesat dengan kecepatan tinggi hingga 350 km/jam itu tidak mengurangi kenyamanan penumpang. Baik ketika duduk maupun berdiri.

"Nyaman, dan pada kecepatan tadi 350 (km/jam) tidak terasa sama sekali, baik saat duduk maupun saat berjalan. Sehingga inilah peradaban, kecepatan," kata Presiden.

Baca juga : Menhub: Tarif Sesuai Kantong Masyarakat

Presiden Jokowi berharap kehadiran moda transportasi kereta cepat tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berpindah dari penggunaan mobil pribadi ke transportasi umum. 

Hal ini penting untuk membantu mengurangi kemacetan hingga polusi udara di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya.

"Karena setiap tahun kita kehilangan karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari Rp 100 triliun," ungkap Presiden.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.